China terus membangun kekuatan militer mereka. Negara ini dikabarkan tengah membangun sedikitnya 100 pesawat transportasi militer besar yang akan memberikan kemampuan China untuk mengerahkan pasukannya ke seluruh dunia.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan 16 Oktober di website Russian Council , Vasily Kashin, pakar China di Pusat Analisis Strategi dan Teknologi di Moskow, mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat berharap untuk menyelesaikan proyek pada tahun 2020.
Untuk mencapai tujuan itu, China sedang dalam proses mendapatkan pesawat empat mesin Il-76 dan Il-78 tanker dari Rusia, Belarus dan Ukraina, dan juga mengembangkan sendiri Xian Y-20, sebuah pesawat angkut militer besar.
Menurut Kashin, kualitas teknologi militer China telah mencapai tingkat yang baru, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat China memiliki kemampuan untuk membangun pesawat perang canggih.
Proyek ini dikatakan menjadi bagian dari serangkaian program besar yang dirancang untuk menyelesaikan transformasi China menjadi kekuatan militer modern. Salah satu program bertujuan untuk membangun tentara yang bisa memenangkan perang melalui teknologi informasi yang unggul pada tahun 2050. Untuk tujuan ini, China menetapkan tujuan kembali pada tahun 2000 untuk 60% dari semua anggota baru untuk menjadi lulusan universitas, meskipun pada tahun 2009 jumlahnya telah hampir tidak lulus 30%. Untuk membangun tentara lebih berkualitas, China juga memperkenalkan skema asuransi yang komprehensif dan kompensasi yang lebih tinggi yang telah menjadikan gaji tentara naik hingga dua kali lipat antara tahun 2006 dan 2011 menjadi sekitar US $ 840 per bulan.
Beijing juga dilaporkan membangun ulang struktur angkatan bersenjata China, dengan tujuan secara bertahapi. Kekuatan personel angkatan darat China naik sekitar 1,6 juta dari total 2.290.000 personil, meskipun dalam beberapa tahun terakhir perhatian lebih banyak ke angkatan udara dan angkatan laut. China juga secara rutin melakukan latihan militer di berbagai wilayah.
China telah berkembang menjadi pengekspor senjata , kata laporan itu. Negara ini telah melakukan kerjasama teknologi dengan negara-negara seperti Pakistan. Senjata dan sistem China seperti PLZ-45 self-propelled howitzer 155mm cukup maju untuk memasuki pasar yang kompetitif seperti Kuwait, Arab Saudi, Aljazair dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Program senjata anti-satelit China juga telah meningkat cukup untuk sebanding dengan para pemimpin dunia, laporan tersebut menambahkan.
China merupakan negara kedua di dunia setelah AS yang telah mengembangkan kapal perang dilengkapi dengan self-built multi-purpose weapons system. Kapal perusak jenis 052D sedang menjalani uji laut. Kapal ini bisa meluncurkan berbagai jenis senjata rudal dipandu seperti rudal nti-pesawat, rudal anti-kapal dan rudal anti-kapal selam, serta rudal jelajah terhadap target darat. China juga satu-satunya negara di dunia dengan dua proyek pesawat tempur generasi kelima dengan kedua jet saat ini dalam tahap uji-penerbangan.
Belum cukup, China sedang membangun lima Type 094 kapal selam rudal balistik yang dilengkapi dengan JL-2 rudal balistik antar benua . Belum lagi pembangunan system rudal udara mereka.
Sumber: Want China Times