
Rencana Amerika untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal mereka ke Korea Selatan dikecam oleh China. Negara tersebut menilai Washington dapat memicu reaksi negatif yang kuat dari Korea Utara.
“Langkah ini akan memicu ketidakpuasan yang kuat dari Korea Utara,” kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip Xu Bu, utusan China di Peking University Jumat 17 Oktober 2014. “Amerika Serikat baru-baru ini mendukung aliansi militer dengan Korea Selatan dan Jepang berdasarkan krisis nuklir Korea Utara. Amerika Serikat juga telah memperkuat kehadiran militernya di Asia Timur Laut dengan mendorong untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal di wilayah ini,” Xu menambahkan.
Pada awal Oktober, pejabat pertahanan AS mengumumkan negara itu sedang mempertimbangkan penggelaran sistem pertahanan rudal canggih di Korea Selatan. Namun, Seoul belum menerima permintaan resmi. Terminal High-Altitude Area Defense system (THAAD), sistem pertahanan Amerika dapat menembak jatuh rudal balistik jarak menengah dan pendek.
Kebijakan China di wilayah ini terutama berfokus pada stabilitas, bukan denuklirisasi Korea Utara. Pada bulan Februari Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta China untuk lebih banyak tekanan pada Korea Utara untuk kembali ke perundingan perlucutan senjata nuklir.
Korea Utara menyatakan terus mengembangkan kekuatan nuklir mereka dan melakukan serangkaian tes senjata nuklir bawah tanah pada tahun 2006, 2009 dan 2013 yang memicu protes internasional.
Sumber: Ria Novosti