Site icon

2 Brigade Rudal DF-21D Dilaporkan Sudah Masuk Layanan Tentara China

DF-21D 2
Rudal balistik DF-21D

Sebuah laporan US-China Economic and Security Review Commission, memastikan bahwa dua brigade rudal balistik DF-21D telah memasuki layanan Tentara Pembebasan Rakyat China. Bill Gertz, editor senior dari Washington Free Beacon menulis dalam artikelnya 13 Oktober dan dikutip Want China Times mengatakan laporan ini akan dipublikasikan pada November untuk membahas ekspansi militer China.

Dalam laporan itu juga akan disebut tentang perkembangan pembangunan dua jet tempur siluman, penyebaran pertama kelompok amfibi angkatan laut ke Samudera Hindia dan latihan pemboman udara di Kazakhstan. Semua laporan mengarah pada kekhawatiran tentang agresivitas China dalam membangun militernya guna melawan Amerika dan sekutunya terutama yang berada di kawasan regional China.

Meskipun sebenarnya hubungan perdagangan antara Beijing dan Washington cukup besar namun pemerintah Partai Komunis di China masih memandang Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Penumpukan militer China yang cepat mengubah keseimbangan kekuasaan di Pasifik Barat.

Laporan itu menyatakan bahwa China mungkin akan mulai penyebaran kendaraan tempur kecepatan ultra tinggi Wu-14, pada tahun 2020. Kendaraan itu dapat meluncur ke target dengan kecepatan hingga hampir 8.000 mil per jam. “Kendaraan Hypersonic bisa membuat sistem pertahanan rudal US kurang efektif dan berpotensi usang,” kata laporan itu. Sementara itu, laporan itu juga dijelaskan penumpukan skala besar China dari kedua rudal konvensional dan senjata nuklir sebagai ancaman serius.
Cina telah mengerahkan DF-21C rudal dengan kisaran sekitar 1.240 mil (2.000 km) yang mampu menghantam target potensial di Jepang dan Korea Selatan. Hal ini tampaknya berkembang sistem lain yang disebut DF-16. Sebuah rudal jarak menengah yang lebih maju direncanakan akan dikerahkan dalam lima tahun ke depan akan bisa memukul pasukan AS di Guam, Wilayah Utara Australia, Timur Tengah dan Samudera Hindia. Dua brigade DF-21D anti-kapal rudal balistik juga telah memasuki layanan di tenggara dan timur laut Cina.

Namun, Pentagon tidak merilis penilaian kekuatan nuklir China sejak tahun 2006. Saat itu, Militer China diperkirakan memiliki lebih dari 100 hulu ledak nuklir. Perkiraan saat ini yang dibuat oleh analis non-pemerintah memperkirakan jumlah hulu ledak dalam arsenal China di mana saja antara 250 dan 3.000.
Laporan itu juga mengatakan bahwa DF-41 rudal balistik antarbenua dengan kemampuan untuk membawa sampai 10 hulu ledak independen bertarget kemungkinan masuk layanan pada awal tahun depan.

 

Sumber: Want China Time

Exit mobile version