
Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Ultra-secret White Shroud (Kelompok Kain Kafan Putih) muncul menjadi momok menakutkan bagi ISIS. Kelompok ini menggunakan teknik siluman yang bergerak cepat dan diam-diam untuk menyerang kelompok tersebut.
Seperti namanya, Kafan Putih merupakan simbol dari kematian. Mereka terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang memburu para militan ISIS. Dengan menggunakan teknik gerilya mereka muncul dan langsung menyerang dan membunuh para militan ISIS sebelum kemudian segera menghilang. Di provinsi Deir al-Zor dalam beberapa bulan terakhir kelompok ini berhasil membunuh 100 anggota ISIS.
Abu Aboud, bukan nama sebenarnya seorang komandan di sebuah kelompok pemberontak anti-Assad menjadi salah satu pimpinan kelompok siluman ini. Kelompok kecil ini memang tidak dalam posisi untuk melakukan pertempuran besar. Tetapi mereka melakukan gerilya dan menculik satu per satu anggota ISIS kemudian mengeksekusinya. “ISIS bertanggungjawab atas banyaknya kematian di Suriah,” katanya.
Menurut Aboud, kebanyakan anggota Kafan Putih juga orang baru. 80 persen dari anggota mereka belum pernah bertempur sebelum ISIS datang. “Kami melatih mereka dan mereka bergabung dengan Kain Kafan Putih karena penindasan yang mereka alami dari ISIS,” ujarnya lagi.
Menurut kelompok Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah kelompok ini beroperasi di dan sekitar kota Al Bukamal di perbatasan Irak, daerah sangat penting untuk ISIS sebagai penghubung antara wilayah yang dikendalikan di Suriah dan Irak. Kelompok ini saat ini berjumlah 300 anggota.
Kelompok ini juga terpecah dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki nama-nama seram seperti Brgade Malaikat Maut dan Brigade Panthom. Tujuannya memang memunculkan teror bagi anggota ISIS. ”Sebuah kelompok menewaskan tidak kurang dari 10 pejuang ISIS dalam serangan senjata malam hari di sebuah pos pemeriksaan di kota Al Mayadin di provinsi Deir al-Zor Kamis lalu,” kata Abdulrahman dari Observatorium.
Kerahasiaan adalah unsur paling penting dari operasi kafan putih ini. Menurut Abu Aboud salah satu operasi terbesar Kafan Putih adalah serangan terhadap posisi ISIS di Al Bukamal di mana sekitar 11 pejuang ISIS tewas. Kelompok ini mengakui serangan udara Amerika dan sekutunya telah mempermudah mereka. Jika dulunya mereka bergerak dalam kelompok besar, setelah serangan udara, mereka bergerak dalam kelompok kecil hingga lebih mudah menjadi sasaran.
Juru bicara Kafan Putih mengatakan kelompok ini menggunakan senjata yang sebelumnya milik kelompok pemberontak anti-Assad. Juru bicara, yang mengaku namanya sebagai Abu Ali Albukamali, menyatakan bahwa meskipun sumber daya yang sederhana, Kafan Putih telah mencapai tujuannya. “Tujuan dari kelompok ini menyebarkan ketakutan di antara anggota Negara Islam – telah terealisasi. Hari ini, Anda tidak pernah bertemu dengan mereka berjalan sendirian. Mereka sebagian besar bergerak dalam kelompok, takut penculikan. ”
Sumber: Daily Mail