Indonesia bisa segera memproduksi sendiri propellant yang merupakan bahan baku pendorong roket/peluru dengan dibangunnya pabrik propellant Indonesia di Kawasan Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero) Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang.
Pembangunan pabrik secara resmi dimulai Jumat 11 Oktober 2014 oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro. PT Dahana ditunjuk pemerintah untuk mengembangkan industri Propelan sebagai pendukung pertahanan nasional bekerjasama dengan dua perusahaan Prancis
Purnomo mengatakan untuk mewujudkan industri propellant ini, Pemerintah RI bekerjasama dengan Perancis melalui perusahaan Roxel dan Eurenco. Sedangkan dari Indonesia ditunjuk PT DAHANA (Persero). “Prancis dipilih karena komitmennya bukan hanya bisnis tetapi siap melakukan transfer teknologi. Itu nantinya bisa mendorong pertumbuhan dan pembangunan industri propellant dalam negeri,” ujarnya.
Dijelaskannya, Industri Propellant merupakan salah satu dari tujuh program nasional untuk kemandirian alutsista yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Tim KKIP. Ketujuh program nasional tersebut adalah pengembangan program jet KFX/IFX, pembangunan kapal selam, pembangunan industri propelan, pengembangan roket nasional, peluru kendali nasional, radar nasional, dan medium tank. “Untuk tahap awal pemerintah akan memberikan dukungan, tetapi nantinya tetap harus bisa mandiri,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT DAHANA (Persero) F. Harry Sampurno, mengatakan selama ini kebutuhan propellant dalam negeri masih mengandalkan pasokan impor, sehingga sangat rawan terhadap embargo dan kemandirian kemampuan pertahanan NKRI. Dengan pembangunan Pabrik Propellant memiliki nilai sangat strategis. Sebab akan menjadi pendorong kemandirian ketahanan dan pertahanan nasional serta penegakan kedaulatan negara. “Propelan merupakan komponen utama untuk munisi bagi kebutuhan operasi TNI dan POLRI,” ucapnya.
Propellant merupakan bahan pendorong roket/peluru yang tersusun atas fuel, oksidator dan aditif. Propelan base adalah bahan bakar dengan fuel dan oksidator yang sudah terpadu dalam satu senyawa kimia, seperti Nitrocellulose/Nitroglycerine/Nitroguanidin. Propelan ini menjadi komponen utama MUNISI bagi kebutuhan alutsista senjata ringan, seperti meriam, kanon dan roket, baik untuk kepentingan sipil dan industri.