
Turki akhirnya menyetujui penggunaan Pangkalan Udara Incirlik untuk basis koalisi pimpinan Amerika dalam menyerang ISIS. Dengan penggunaan pangkalan ini maka serangan udara akan lebih cepat dan hemat mengingat selama ini pesawat harus diberangkatkan dari UEA dan Qatar
Pesawat AS sebenarnya telah lama beroperasi di sekitar Pangkalan Udara Incirlik di selatan Turki, dengan sekitar 1.500 penerbang ditempatkan di sana. Namun sejauh ini Turki menyatakan enggan berpartisipasi dalam serangan terhadap ISIS sehingga pangkalan tersebut tidak bisa digunakan.”Rincian penggunaan masih sedang dikerjakan,” kata pejabat AS yant tidak mau disebutkan namanya.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel juga telah menelepon Menteri Pertahanan Turki, Ismet Yilmaz untuk berterimakasih atas izin tersebut “Kemauan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya koalisi, untuk memasukkan hosting dan melakukan pelatihan bagi anggota oposisi Suriah,” Laksamana John Kirby, juru bicara Pentagon.
Selama ini pesawat koalisi dilaporkan terbang dari Pangkalan Angkatan Udara al-Dhafra di Uni Emirat Arab, Pangkalan Angkatan Udara Ali al-Salem di Kuwait dan Pangkalan Angkatan Udara al-Udeid di Qatar. Sementara karena berbatasan langsung dengan Suriah, posisi pangkalan di Turki sangat strategis untuk digunakan sebagai basis.
Sumber: Ria Novosti
Comments are closed.