Site icon

Australia Menarik Diri Dari Serangan Pertama di Irak

Sejumlah pilot F / A-18F Super Hornet Angkatan Udara Australia (RAAF) berjalan menuju pesawat untuk kemudian lepas landas dari Pangkalan Amberley di Queensland menuju Uni Emirat Arab 21 September 2014 (Australian Defence Force)

Pilot Super Hornet Australia memutuskan untuk menarik diri dari serangan pertama mereka bersama koalisi setelah khawatir serangan mereka akan mengakibatkan korban sipil

Australia’s News Limited Rabu 9 Oktober 2014 mengatakan pada Minggu 5 Oktober 2014 malam pesawat Australia bergabung dengan koalisi untuk melakukan serangan ke Irak. Ini adalah debut pertama mereka dalam misi tempur.
“Salah satu paket kami pada malam pertama target yang kami identifikasi pindah ke daerah perkotaan di mana jika dilakukan serangan risiko jatuhnya korban sipil cukup besar ” kata Wakil Komandan Operasi Bersama Adm. David Johnston.

Menurut Australian Air Chief Marshal Mark Binskin serangan udara yang dilakukan oleh koalisi memaksa ekstremis mengubah strategi mereka dan pindah ke daerah penduduk, di mana risiko kematian warga sipil jauh lebih tinggi.
Binskin juga menekankan bahwa Australia mungkin tidak memecat senjata dalam kampanye pimpinan AS. “Tidak boleh terburu-buru untuk melesatkan senjata dan pergi. Kami tidak mau salah dalam melakukan hal ini,” katanuya.

Pekan lalu, Super Hornet Australia secara resmi diizinkan untuk memulai serangan udara terhadap ISIS. Namun sejauh ini belum ada bom yang dijatuhkan.

Sumber: Ria Novosti

Exit mobile version