Light Combat Aircraft (LCA) Tejas yang diperuntukkan untuk Angkatan Udara India sepertinya masih membutuhkan waktu panjang untuk bisa secara resmi membela langit negaranya.
Tejas, yang telah dalam pembuatan sejak tahun 1983 dan diperkirakan akan bergabung dengan paksa pada bulan Maret 2015, masih mengalami beberapa masalah. Beberapa modifikasi yang harus dilakukan adalah mendorong kembali panel kokpit beberapa sentimeter untuk mencegah jari-jari seorang pilot terganggu. Selain itu juga menambahkan peralatan sepanjang 60 cm ke tubuh pesawat agar akses pilot lebih mudah.
Pejabat Departemen Pertahanan Senior mengatakan kepada NDTV bahwa LCA Mark-I masih agak jauh dari dari tugas operasional. Pesawat ini diharapkan untuk menggantikan buatan Rusia MiG-21 pesawat yang telah dinonaktifkan. “Ada beberapa perubahan yang sedang dilakukan,” kata pejabat senior IAF NDTV.
Pada hari Rabu 1 Oktober 2014 pesawat produksi pertama dari pesawat telah dibangundan menyelesaikan penerbangan 25 menit. Kepala Staf Udara Marsekal Arup Raha mengatakan kepada wartawan Minggu 5 Oktober 2014, “Produksi pertama seri LCA telah diterbangkan berdasarkan IOC II (izin operasional awal). Kami yakin bahwa masalah yang ada akan segera diselesaikan.”
Beberapa sumber mengatakan beberapa titik uji dan parameter operasional juga masih perlu divalidasi oleh Pusat Militer Kelaikan Udara dan Sertifikasi di Bangalore, memastikan bahwa proses akan memakan waktu setidaknya 12 bulan untuk menyelesaikan. “Pelatihan manual, manual pemeliharaan belum disiapkan,” kata seorang perwira menambahkan “IAF mengharapkan skuadron pertama akan tersedia pada 2017-2018.”
Bahkan kabar beredar IAF sebenarnya tidak menaruh harapan LCA Mark I tetapi pada LCA lanjutan (Mark-II) untuk menggantikan armada penuaan MiG-21. LCA Mark-II atau generasi kedua dari LCA diharapkan memiliki desain yang lebih baik selain mesin yang lebih kuat – General Electric GE-414. LCA Mark-II dijadwalkan untuk uji coba penerbangan pada tahun 2018. Namun IAF sadar bahwa penundaan juga sangat mungkin terjadi.
Sumber: NDTV