Perkiraan Swedia akan mendapat kritik dari Amerika terkait sikapnya akan mengakui Palestina terbukti. Amerika Serikat langsung menilai Swedia terlalu tergesa-gesa mengambil sikap tersebut.
“Kami berpendapat bahwa pengakuan internasional untuk negara Palestina adalah hal yang prematur,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, kepada para wartawan Jumat 3 Oktober 2014 waktu Washington.
Sebelumnya pada hari yang sama, Swedia secara resmi mengakui Palestina dan mengatakan bahwa langkah tersebut ditujukan sebagai bagian dari solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. (BACA: SWEDIA AKAN AKUI PALESTINA SEBAGAI NEGARA)
“Kami memang mendukung kemerdekaan Palestina, namun hal itu hanya bisa diraih melalui jalan perundingan, penyelesaian persoalan stauts, dan pengakuan mutual dari kedua pihak,” kata Psaki.
Menurut Psaki, Israel dan Palestina harus menjadi pihak “yang sepakat dengan syarat-syarat bagaimana mereka hidup berdampingan di masa depan sebagai dua negara.” Dalam perhitungan AFP, ada setidaknya 112 negara yang mengakui negara Palestina.
Pada 2012 lalu Swedia memilih untuk menyetujui status Palestina sebagai peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mayoritas negara anggota PBB pada saat itu menjatuhkan pilihan yang sama meski Amerika Serikat menentangnya. Pengakuan Swedia pada Jumat bertepatan dengan dimulainya hari libur Yahudi, Yom Kippur. Pemerintahan Israel belum bisa dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Comments are closed.