Siapa sangka militer Jerman dalam kondisi kritis. Laporan mengejutkan banyak tank jerman yang hanya dijadikan “hiasan”. Hanya 70 dari 180 kendaraan tempur Boxer lapis baja mereka yang bisa digunakan, hanya tujuh dari 43 helikopter angkatan laut yang sehat. Sementara di Angkatan Udara hanya 42 dari 109 Eurofighter Typhoon yang beroperasi serta dan 38 dari 89 Tornado yang operasional.
Hal ini memunculkan keraguan apakah Jerman bisa melaksanakna komitmennya untuk membantu NATO jika ada krisis di Baltik. Apalagi saat ini bertepatan dengan serentetan kerusakan pesawat militer mengambil senjata ke Irak dan bantuan kepada negara-negara Afrika terkena Ebola.
“Apa yang terjadi jika anda berjanji kepada sekutu anda untuk membantu ketika diserang tetapi pada saat benar-benar disrang anda tidak mampu melakukan apa yang anda janjikan,” kata Christian Tuschhoff, seorang ahli kebijakan luar negeri di Berlin Free University. “Jadi serius dan itu sangat memalukan.”
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengeluh bahwa pesawat-pesawat Jerman bahkan tidak bisa ikut ambil bagian menyerang ISIS. Padahal negara-negara yang ada di bawah Jerman seperti Belgia dan Denmark bisa bergabung.. Menteri pertahanan berusia 55 tahun mengatakan untuk memperbaiki masalah peralatan militer Jerman membutuhkan waktu bertahun-tahun, bukan bulan.
Sementara mantan panglima militer Harald Kujat mengatakan, masalah ini disebabkan pemotongan anggaran militer beberapa tahun terakhir. Saat ini anggaran hanya 1,29 persen dari produk nasional bruto Jerman. “Anggaran pertahanan memalukan di bawah target 2 persen NATO,” katanya.
Tapi pemerintah, khususnya Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble yang yang ingin anggaran federal seimbang dan tidak ada utang baru tahun depan. Dia berpendapat masalah ini bukan karena uang karena hampir setengah miliar euro dari anggaran militer yang tidak terpakai tahun lalu.
Berbagai sumber