
Boleh percaya boleh tidak. Departemen Pertahanan Amerika memilih meledakkan 1.000 kendaraan perang untuk bisa menghemat anggaran hingga US$ 100 juta. Kendaraan berada di Afghanistan yang jika dibawa pulang justru tidak akan ada gunanya.
Menurut sebuah laporan baru dari Government Accountability Office, Korps Marinir AS dan Angkatan Darat harus tombok US$ 100 juta selama periode satu tahun untuk mengirim kendaraan perang pulang ke Amerika dari Afghanistan. Masalahnya setiap satu dari sembilan kendaraan yang dikirim tidak lagi diperlukan. Sementara biaya pengiriman satu kendaraan bisa mencapai US$ 107.400.
Dari 9.000 kendaraan dikembalikan oleh Angkatan Darat dan Marinir, 1.034 yang tidak dibutuhkan. Biaya transportasi sendiri berkisar dari $ 5.900.000 untuk $ 111.000.000, tergantung ukuran kendaraan dan cara pengiriman. Maka dipilihlah cara kendaraan yang berlebih itu diledakkan saja di Afghanistan. Program ini membuat kongres terpaksa mengeryitkan dahi karena heran. “Departemen Pertahanan harus lebih masuk akal dalam mengelola kendaraan militer surplus,” kata Senator Tom Carper.
“Karena pengendalian internal tidak efektif, Angkatan Darat dan Korps Marinir mungkin menimbulkan biaya yang tidak perlu dengan peralatan yang berpotensi melebihi kebutuhan layanan atau tidak ekonomis untuk kembali dan memperbaiki kembali,” kata laporan itu, menurut Army Times.
Dari Oktober 2012 hingga Oktober 2013, Pentagon telah menarik dari Afghanistan 14,664 kendaraan, atau rata-rata 1,128 kendaraan per bulan, kata laporan itu. Total biaya pemulangan peralatan dari Afghanistan diperkirakan mencapai US$ 6 milyar menurut juru bicara Pentagon Mark Wright kepada Army Times.
Sumber: Army Times
Comments are closed.