Sebuah kesalahan manufaktur telah ditemukan pada pesawat tempur Eurofighter Typhoon, Selasa 29 September 2014. Jerman pun mengumumkan menangguhkan pengiriman jet canggih tersebut.
Berita itu menjadi pukulan lain terhadap program Eurofighter yang sebelumnya didera masalah mahalnya harga. Menurut kementerian pertahanan Jerman, cacat ditemukan dalam badan bagian belakang pesawat multi peran bermesin ganda tersebut.
Akibatnya, Berlin telah memutuskan untuk memotong waktu Eurofighters yang menghabiskan waktu di udara setiap tahun dari 3.000 jam untuk 1.500 jam.
Situs berita Spiegel Online melaporkan bahwa, dalam skenario terburuk, kesalahan bisa mengakibatkan lambung pesawat menjadi tidak stabil. Dikatakan Royal Air Force Inggris pertama kali terdeteksi cacat dan juga memutuskan untuk membagi dua jam penerbangan tahunan agar tidak overstress.
Jerman dan Inggris masing-masing memiliki lebih dari 100 dari Eurofighter Typhoon dalam pelayanan. Spiegel mengatakan angkatan udara Jerman beroperasi 109 jet.
Eurofighter dibangun oleh konsorsium yang terdiri pembuat pesawat Eropa Airbus, Inggris BAE Systems dan Finmeccanica Italia.
Jerman dan Inggris sudah membagi dua pesanan awal mereka masing-masing 250 jet tempur, dan beberapa tawaran ekspor telah dilakukan. Airbus mengatakan produksi bisa berhenti pada 2018 jika tidak ada kontrak pembelian lagi. Pada bulan Juni 2014, sebuah Eurofighter jatuh di barat daya Spanyol, menewaskan pilot dan sampai saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut.
Sumber: Defense News
Comments are closed.