Jet tempur Tornado GR4 yang sudah usang dinilai tidak mampu lagi untuk melakukan pertempuran guna melawan ISIS di Suriah dan Irak. Kritikan itu disampaikan media terkenal Inggris Telegraph.
Meskipun ISIS militan tidak memiliki sistem pertahanan udara, Tornado ternyata tidak mampu menemukan target untuk diserang dan harus kembali ke pangkalan dai Akrotiri dengan muatan bom penuh.
Marsekal Udara Sir Michael Graydon, mantan Kepala Staf Udara menunjukkan RAF memiliki 30 skuadron tempur pada awal 1991. Namun saat ini hanya tinggal tujuh. Departemen Pertahanan bahkan dalam proses membubarkan lagi sejumlah skuadron..
Enam Tornado GR4 Inggris telah diposisikan di Siprus selama enam minggu terakhir, kadang-kadang melakukan misi pengintaian di Timur Tengah. Pada tanggal 26 September, parlemen Inggris memberikan persetujuan bagi Inggris untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS melawan IS didirikan awal September. Amerika Serikat pertama kali mulai serangan udara terhadap IS di Irak pada bulan Agustus dan mulai melakukan serangan terhadap kelompok jihad di Suriah pekan lalu.
Sumber: Ria Novosti