Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan 24 serangan udara di Irak dan Suriah sepanjang Selasa 29 September 2014 sehingga menjadi serangan terbesar yang ditujukan pada militant ISIS selama kampanye udara digelar.
Pejabat Komando Sentral AS mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelas serangan udara masing-masing dilakukan di Irak dan Suriah oleh pesawat-pesawat tempur AS. Sementara secara terpisah, pejabat Inggris mengatakan mereka melakukan serangan udara pertama dua mereka di Irak sejak bergabung dengan kampanye militer. Jika digabungkan serangan kedua negara ini mencapai 24 serangan atau lebih besar dibandingkan serangan pertama ke Suriah pada 23 September 2014. Kala itu sebanyak 14 serangan udara diluncurkan di Suriah pada 23 September oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara koalisi. Tetapi tentu saja jumlah ini kemungkinan masih akan bertambah karena sejumlah negara seperti Australia dan Belanda belum bergabung.
Laksamana John Kirby, sekretaris pers Pentagon., mengatakan Selasa bahwa serangan terbaru di Irak dan Suriah menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan terus memerangi ISIS. Namun dia memperingatkan bahwa kampanye akan memakan waktu, dan bahwa militan masih menjadi ancaman.
“Kami sudah cukup jujur tentang fakta bahwa aksi militer saja tidak akan memenangkan upaya ini. Tetapi bukan berarti serangan tidak efektif.Tidak ada yang mengatakan perang ini akan mudah atau cepat, dan tidak ada yang harus terbuai ke dalam rasa aman palsu oleh serangan udara yang akurat,” tambahnya. “Kami tidak akan – kita tidak bisa – bom mereka ke dalam ketidakjelasan.
Sumber: Washington Post
Comments are closed