Pemerintah Venezuela sedang bekerja keras untuk mengurangi peredaran senjata di masyarakat. Cara yang ditempuh juga unik yakni membuka penukaran senjata dengan berbagai program dari beasiswa, obat-obatan, biaya operasi hingga bahan bangunan
membuat program penukaran senjata dengan berbagai
Dalam usaha mengurangi tingkat tertinggi kedua pembunuhan di dunia, Venezuela meluncurkan program pertukaran senjata, Senin, dengan menawari warganya menukarkan senjata dengan beasiswa, obat-obatan, bebas operasi atau bahan bangunan.
Kepemilikan senjata di negari ini memang cukup fantastis. Negara dengan penduduk hanya sekitar 30 juta jiwa itu memiliki 15 juta senjata api, baik resmi maupun tidak, kata perkiraan pemerintah. Kondisi ini mengakibatkan tingginya tingkat kejahatan dengan aksi kekerasan dan tingkat pebunuhan tahunan yang menurut PBB mencapai 53 per 100.000 penduduk, tertinggi kedua di dunia setelah Honduras.
Menteri Dalam Negeri Miguel Rodriguez Torres mengatakan program pertukaran itu akan berlangsung selama setahun dan bertujuan agar seluruh senjata yang berada dalam tangan para warga sipil diserahkan kepada pemerintah. “Setiap senjata yang dilepaskan dati tangan sipil akan dapat mengurangi tingkat aksi kekerasan, kematian, kejahatan,” katanya kepada wartawan Selasa 30 September 2014.
Pihak berwenang menetapkan 60 tempat pertukaran di seluruh negara itu, empat dari itu di ibu kota Karakas. Para peserta dapat menyerahkan senjata-senjata mereka tanpa menyebut namanya. Pemerintah sosial Presiden Nicolas Maduro menyediakan dana 300 juta bolivar (47,8 juta dolar AS) untuk membiayai program insentif itu.
Senjata-senjata yang berlimpah di Venezuela meningkatkan gelombang kejahatan dalam tahun-tahun belakangan ini. Para pemimpin oposisi menuduh partai almarhun presiden Hugo Chavez membagi-bagikan senjata kepada para pendukung mereka setelah satu kudeta yang gagal terhadap pemimpin berhaluan kiri itu– orang yang digantikan Maduro dan mentor pada 2002.
Sumber: AFP
Comments are closed