Sulit untuk menyebut PBB imbang dan objektif. Ketika Iran terus ditekan soal nuklir, giliran satu resolusi yang diusulkan oleh negara-negara Arab mengekspresikan kekhawatiran tentang dugaan senjata nuklir Israel kembali ditolak pada pertemuan Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA).
Usulan yang diusung 18 negara anggota Arab, ditolak oleh 45 suara, dengan 27 negara abstain pada konferensi umum tahunan badan itu, Kamis 25 September 2014.Israel secara luas diasumsikan memiliki senjata nuklir namun tidak pernah mengakui kepemilikan itu. Negara Yahudi itu adalah anggota badan nuklir PBB tetapi tidak tunduk pada Inspeksi IAEA kecuali untuk fasilitas penelitian kecil.
Resolusi yang diusulkan, yang juga telah ditolak pada kesempatan sebelumnya, menyatakan “keprihatinan tentang kemampuan nuklir Israel” dan mendesak negara Yahudi itu untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) serta menempatkan semua fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan IAEA.
Pada tahun 2009, resolusi yang sama yang nyaris disetujui oleh anggota IAEA tetapi tidak pernah ditindaklanjuti. Negara anggota Arab telah menuduh negara-negara Barat bersikap standar ganda mengenai masalah nuklir Israel, dengan tidak menempatkan kegiatan negara itu di bawah pengawasan IAEA, sebaliknya memaksa Iran untuk menghormati kewajibannya berdasarkan NPT.
Teheran diduga oleh Barat berusaha mengembangkan senjata nuklir, satu tuduhan yang disangkal oleh Teheran. Iran dan kekuatan dunia kini sedang dalam pembicaraan untuk mencapai kesepakatan nuklir yang komprehensif pada November 24.
Posted inMILITARY
