
Korea Selatan telah memutuskan untuk membeli 40 pesawat siluman generasi kelima F-35. Pertanyaannya bagaimana nasib program KFX, pesawat tempur yang dibangun Korea Selatan dengan Indonesia?
Pembangunan KFX akan tetap aman dan berjalan seperti rencana. Bahkan pembelian pesawat dari Amerika ini justru akan mendorong pembangunan pesawat tersebut. Karena Korea Selatan membeli F-35 juga mendapat imbalan yakni akan menerima teknologi yang berkaitan dengan program tempur KFX. (Baca:
Kantor berita negara Yonhap mengutip juru bicara Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan mengatakan bahwa F-35 teknologi akan memainkan peran kunci di KFX. ”Di bawah kesepakatan F-35 yang akan mencakup pengiriman antara 2018 dan 2021 Lockheed akan mentransfer 17 titik teknologi tempur yang menjadi kunci “, katanya. (Baca: Korea Selatan Sepakat Beli 40 F-35A)
Juru bicara DAPA menambahkan bahwa Seoul akan membangun 120 pesawat KFX untuk penyebaran dari 2025. Pesawat ini akan bermesin ganda yang lebih mampu daripada versi lanjutan dari Lockheed F-16. Namun masih di bawah F-35, karena kemungkinan pesawat ini tidak jadi menggunakan teknologi siluman.
Transfer teknologi adalah pertimbangan utama dalam mengejar Seoul untuk segera mampu mengganti F-4 Phantom dan F-5 bawah persyaratan FX III, yang akhirnya dimenangkan oleh F-35. Sumber industri mengatakan Lockheed, Boeing dan Eurofighter semua menawarkan paket transfer teknologi menarik selama kontes. Boeing menawarkan versi upgrade dari F-15E, sementara Eurofighter Typhoon juga menawarkan hal yang sama. (Baca: Jet Generasi Kelima Indonesia Dipastikan Bermesin Ganda)
Di Seoul lnternational Aerospace & Defense Exhibition tahun lalu, Korea Aerospace Industries, yang kemungkinan akan membangun jet baru, ditampilkan dua model KFX, yang keduanya memiliki ciri-ciri rendah yang mengingatkan pada F-35. Pesawat ini akan dikembangkan bersama dari Indonesia, yang merupakan mitra 20% dalam program ini.
Sumber: Flight Global