Sebuah pesawat tempur Suriah dikabarkan jatuh ditembak Israel di Dataran Tinggi Golan, Selasa 23 September 2014. Militer Israel mengatakan pesawat yang ditembak telah melanggar garis gencatan senjata di daerah negara Yahudi tersebut. Insiden ini menjadi kejadian paling serius di dataran strategis tersebut sejak meletus perang saudara di Suriah pada 2011.”Satu pesawat menerobos masuk wilayah Israel dan segera ditembak jatuh oleh sistem-sistem pertahanan udara di perbatasan Suriah,” kata satu pernyataan militer seperti dikutip AFP, tanpa merinci lebih jauh.
Radio militer mengatakan pesawat itu nampaknya jet tempur Su-24 yang ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Patriot. Puing-puing pesawat jatuh di daerah Suriah di dataran tinggi itu.
Penembakan jatuh itu terjadi tiga pekan setelah Israel menembak jatuh satu pesawat tanpa awak di Golan saat petempuran meletus di daerah utara dataran itu. Daerah tersebut sebagian besar dikuasai pemberontak, yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bahar al-Assd.
Pemerintah Bashar sering melancarkan serangan-serangan udara dalam usaha merebut kembali daerah dataran tinggi itu. Sejumlah daerah berada dekat posisi-posisi Israel. Sejak pemberontakan meletus lebih dari tiga tahun lalu, dengan serangan roket dan mortir meningkat menghantam pihak Israel, Sebagian besar tidak mencapai sasaran, memicu serangan balasan.
Israel menguasai 1.200 km persegi dari Golan dalam Perang Enam Hari tahun 1967, kemudian menganeksasinya tahun 1981, satu tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional. Sekitar 500 km persegi dari garis gencatan senjata Golan tetap dikuasai Suriah, dengan pasukan PBB mengawasi satu zona penyangga yang membentang sepanjang sekitar 70km dari Lebanon di utara sampai ke Yordania di selatan.