China sedang mengembangkan stealth bomber baru yang disebut H-20 untuk menyempurnakan kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat China. Rusia dan China keduanya sedang melanjutkan rencana bomber sementara Amerika Serikat sedang mengembangkan proyek Bomber Long-Range.
Seperti dilaporakan Aviation Week & Space Technology yang berbasis di Washington. China H-20 bomber yang paling mungkin dikembangkan dan diproduksi oleh Xi’an Aircraft Industrial Corporation. Konsep pesawat mungkin akan konfigurasi subsonik.
Perkembangan sebuah pembom siluman mulai menjadi perhatian pada Oktober 2013. Menurut kolonel Wu Guohui, seorang profesor dari Universitas Nasional Pertahanan China. “Di masa lalu China telah lemah mengenai pembom, tapi di masa depan akan mengembangkan pesawat jangka panjang,” katanya. Meskipun Angkatan Udara China mengatakan hampir tidak ada tentang rencana mereka, penyelesaian H-20 dikabarkan jatuh di suatu tempat sekitar tahun 2025.
Pada saat itu, China akan memerlukan stealth bomber untuk mencapai dua ambisi strategis yang penting. Yang pertama adalah menahan AS memasuki First Island Chain yang membentang dari Alaska ke Filipina. Kedua, China juga ingin mengukuhkan kepemimpinannya di Timur Jauh dengan kemampuan proyeksi kekuatan lebar. H-20 akan memungkinkan Angkatan Udara China melengkapi pengumpulan kapal induk global dan kemampuan proyeksi amfibi dari angkatan lautnya.
H-20 juga dapat dikembangkan sebagai kendaraan tempur udara tak berawak jika AS dan Rusia memutuskan untuk merancang pembom masa depan mereka seperti itu.
Sumber: Want China Times