Angkatan Laut Taiwan menggelar latihan terbesar dalam 25 tahun terakhir untuk menunjukkan kekuatan mereka. Roket-roket antikapal selam serta senjata-senjata ditembakkan secara besar-besaran pada Rabu 17 September 2014 sebagai sebuah pesan untuk China bahwa kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh.
Peragaan merupakan bagian dari latihan perang angkatan laut terbesar kepulauan tersebut dalam 25 tahun terakhir ini. Latihan itu dipimpin oleh Presiden Ma Ying-jeou dan sebagian besar dilangsungkan di perairan wilayah timur Hualien. Total 88 kapal dikerahkan dalam kesempatan tersebut, yang merupakan bagian dari latihan perang “Han Kuang 30” (Han Glory 30) yang dimulai Senin 15 September 2014. “Jika melihat banyaknya jumlah kapal perang, ini merupakan latihan perang angkatan laut terbesar dalam 25 tahun terakhir,” kata juru bicara kementerian pertahanan David Lo kepada AFP.
Latihan yang dilangsungkan setiap tahun itu mengikutsertakan sekira 50 kapal, kata Laksamana Madya Huang Shu-kuang. Tahun ini, latihan perang dilakukan dengan menjalankan skenario bahwa Taiwan menghadapi serangan-serangan dari China dan memperagakan adanya serangan kapal selam terhadap pasukan angkatan laut serta peragaan serangan udara dan kapal-kapal lainnya. “Skenarionya adalah (kami) menghadapi ancaman-ancaman berlapis yang dilancarkan oleh musuh dari udara, dari atas permukaan laut dan dari bawah permukaan,” kata Huang. Di akhir latihan, Ma memeriksa armada dalam parade maritim besar-besaran yang jarang dilakukan.
Comments are closed.