Pemerintah di Kiev kembali menuding Rusia menyiagakan sekitar 4.000 tentara di wilayah perbatasan Ukraina. Pasukan itu disebar dalam bentuk kelompok taktis kecil sepanjang 100 kilometer perbatasan Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada Maret 2014 lalu. Demikian disebutkan Juru bicara Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Andriy Lysenko kepada wartawan Rabu 17 September 2014.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow berencana untuk memperkuat pasukan di Krimea sebagai respon atas memburuknya situasi di Ukraina dan kehadiran tentara asing di wilayah perbatasan. (Baca: Rusia Tambah Kekuatan di Krimea, Situasi Makin Tegang)
Rusia sendiri menaruh perhatian besar terhadap pergerakan NATO ke arah timur. Presiden Vladimir Putin bahkan menuduh negara-negara Barat dengan sengaja memprovokasi krisis di Ukraina untuk memperkuat kembali pakta pertahanan NATO. NATO pada bulan ini sepakat memperkuat pertahanan di wilayah timur Eropa.
Di sisi lain, Moskow pada Juli lalu menyatakan niat untuk memoderanisasi dan menambah kapal perang di pangkalan Laut Hitam, Krimea. Sementara itu Krimea baru-baru ini juga menggelar pemilu parlemen lokal yang dimenangkan oleh Partai Rusia Bersatu (tempat Putin berasal) dengan perolehan suara lebih dari 70 persen. Pemilu itu tidak diakui oleh sejumlah negara seperti Amerika Serikat.
Sumber: reuters