Prancis telah memulai penerbangan mata-mata ke Irak Utara dan Suriah sebagai dukungan terhadap koalisi yang akan menyerang basis pertahanan ISIS/ISIL di dua negara tersebut.
Al-Arabiya Senin 15 September 2014 melaporkan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan Paris mulai penerbangan pengintaian untuk mendukung Amerika Serikat.
Fabius menyerukan kepada masyarakat mengklaim serangan internasional di Irak dan Suriah adalah “Bahaya transnasional yang bisa mencari banyak jalan untuk mencapai tanah kami,” katanya.
Prancis telah setuju untuk membantu, tetapi menyatakan kehati-hatian dalam perannya. Negara tersebut tidak akan menempatkan pasukan darat di Irak, tetapi dianggap taktik alternatif di Suriah. Prancis juga telah mengirimkan senjata ke pasukan Kurdi untuk melawan ISIS.
Dalam pidatonya 11 September, Obama meyakinkan Amerika bahwa Angkatan Darat Amerika Serikat tidak akan kembali bertarung di Irak. Namun, dia mengakui bahwa penasihat militer lainnya yang diperlukan untuk membawa situasi di bawah kontrol di Irak. Obama mengumumkan ia akan mengirimkan 500 tentara AS lain ke Irak untuk membantu pasukan keamanan negara itu menjadi lebih dari 1.000 prajurit.