Wakil Menteri Luar Negeri di Negeri Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Iran tidak akan menunggu koalisi internasional untuk memerangi terorisme dan akan bertindak atas tanggung jawab mereka dalam kerangka peraturan internasional.
Dalam siaran media Kementerian Luar Negeri Departemen Media pada hari Minggu 14 September 2014, Hossein Amir-Abdollahian membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Perancis Komite Pertahanan Patricia Adam.
Mengacu pada pendekatan Iran untuk mengadakan pembicaraan dan kerjasama dengan Perancis dalam isu-isu internasional dan regional dan mengekspresikan ketidakpastian pendekatan AS untuk pertarungan nyata melawan terorisme, Amir Abdollahian mengatakan pendekatan selektif AS dan Barat dalam interaksi dengan kelompok-kelompok teroris seperti ISIS di Suriah dan Irak justru menjadi penyebab utama semakin kuatnya kelompok militant dan membahayakan stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Sebelumnya Amerika menyatakan tidak setuju jika Iran masuk dalam koalisi untuk melawan ISIS. Selain itu Amerika juga tidak akan berkoordinasi dengan Damaskus meski harus mengacak-acak Suriah guna memburu kelompok militant tersebut.
Dia menambahkan Iran percaya taktik terbaik untuk memerangi ISIS dan terorisme di wilayah ini adalah dengan membantu dan memperkuat pemerintah Irak dan Suriah, yang benar-benar berperang melawan terorisme.
Ketua komite pertahanan parlemen Perancis, dengan mengacu pada peran penting Iran dan posisi dalam perdamaian dan stabilitas regional, menggarisbawahi pentingnya dialog dengan Iran dalam isu-isu penting saat ini di wilayah Timur Tengah. Perancis dan Eropa mengingatkan bahwa Iran dan Prancis , meskipun sejumlah perbedaan dalam pandangan politik mereka, memiliki kesamaan dalam isu-isu penting, seperti memerangi terorisme dan memperkuat pemerintah Irak dan dapat menentukan bidang kerjasama dalam keprihatinan ini. Dia juga menolak campur tangan dari kerangka PBB untuk memerangi terorisme.
Perkembangan di Timur Tengah dan Afrika utara dengan konsentrasi pada perang melawan ISIS dan terorisme dan perkembangan di Irak, Suriah dan Lebanon yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Sumber: IRNA