Site icon

Apa Saja Pesawat Akan Digunakan di Irak dan Suriah? Ini di Antaranya

Tidak mudah untuk menyerang dan menghancurkan ISIS di Suriah dan Irak. Terlebih di Suriah yang akan terbentur dengan izin terbang dari negara setempat mengingat AS selama ini berposisi berhadap-hadapan dengan rezim penguasa.

Karena pesawat AS sudah bebas terbang di dalam wilayah udara Irak, sangat mungkin mereka akan terus melakukannya untuk melakukan serangan terhadap ISIS di Irak. Pesawat akan dikerahkan dari Pangkalan untuk Al Udeid, Qatar, dan Al Dhafra, UEA. Ada kemungkinan juga pesawat akan berangkat dari pangkalan di Yordania yang telah menjadi base dari F / A-18 Hornet dan F-16.

F/A-18 akan menjadi salah satu pesawat yang digunakan

Beberapa F-15E Strike Eagles dan F / A-18E / F Super Hornet dengan rudal presidi dipandu sudah terbang di Irak saat ini untuk menggempur ISIS. Mereka berangkat dari kapal induk George Bush. Jadi keduanya pesawat ini hampir dipastikan akan meneruskan misinya

F-15 Strike Eagle akan melanjutkan misinya di Suriah

Tetapi target Suriah akan lebih sulit kecuali Washington akan diizinkan untuk menggunakan wilayah udara Suriah. Atau Amerika harus mengerahkan banyak pesawat perang elektronik yang mampu menutup sinyal agar tidak tertangkap sistem pertahanan udara Suriah. Dengan kata lain penyerangan dengan mengabaikan izin dari Damaskus akan tidak efektif, memunculkan biaya tinggi dan menyebabkan adanya masalah diplomatik dengan negara lain. Amerika harus melakukan dua tahapan. Pertama, menghancurkan Suriah terlebih dahulu sebelum masuk ke target utama yakni ISIS. Dan jangan lupa bahwa beberapa pesawat Angkatan Udara Suriah juga akan memunculkan saling serang di udara. Selain juga tentu serangan anti pesawat udara dari darat milik Suriah.

Pendekatan yang lebih masuk akal nanti adalah dengan menggunakan pesawat tanpa awak untuk melakukan gempuran ke Suriah dibarengi dengan beberapa serangan udara siluman terbatas.

F-16 akan menjadi salah satu pesawat yang diberangkatkan dari Pangkalan di

Berurusan dengan drone, seperti dikatakan, mereka sudah beroperasi di Irak, oleh karena itu, mereka bisa memperpanjang misi mereka saat ini untuk melakukan serangan ke Suriah. Mereka diberangkatkan dari Incirlik, di Turki, yang telah digunakan sebagai pangkalan operasi pesawat tak berawak selama beberapa tahun terakhir.

Pesawat apa lagi yang akan ikut serta? Bagaimana dengan B-2 Spirit dan F-22 Raptor? Apakah Rafale juga akan unjuk gigi lagi seperti kala Perang Irak? baca di sini


Di Suriah, kemungkinan serangan akan dibuka dengan gempuran rudal penjelajah. Diperkirakan 90 Tomahawk akan dipecat dari kapal tempur USS Cole yang saat ini di berada di wilayah operasi Armada keenam.

B-2 stealth bomber akan melakukan penerbangan dari pangkalan Udara Whtiteman, Missouri AS untuk melakukan serangan dan kembali ke pangkalan semula

Beberapa rudal jelajah juga bisa dipecat oleh pembom strategis yang akan melakukan beberapa jangkauan global. Dipastikan B-2 Spirit akan diberangktkan dari Pangkalan Udara Whiteman, Missouri Amerika Serikat dan juga dari Diego Garcia diikuti oleh beberapa B-1 seperti yang dilakukan selama Perang Libya pada tahun 2011, dan mungkin B-52 juga akan digerakkan.

F-22 Raptor akan mendapat kesempatan untuk menguji kemampuan mereka

Perang selalu digunakan sebagai kesempatan untuk menguji sistem senjata baru sehingga di Irak dan Suriah deru F-22 Raptor dan pesawat bomber misterius berbentuk segitiga yang sempat muncul beberapa waktu akan juga ikut ambil bagian. Enam F-22 saat ini sudah ditempatkan di Al Dhafra, di wilayah Teluk.

Global Hawk dengan pesawat mata-mata lain seperti U-2 akan memberi kontribusi dari pangkalan mereka di Al Dhafra

Pesawat U-2 Dragon Lady dan drone Global Hawk dari Incirlik, Sigonella atau Al Dhafra sudah mendapatkan gambaran yang dibutuhkan untuk dijadikan sasaran serangan.

Rafale Prancis akan membuktikan kemampuannya seperti kala Perang Irak

Bahkan jika nanti sekutu AS turun Prancis dipastikan akan mengusung Rafale lengkap dengan rudal Scalp. Mereka akan mengulang keberhasilan di Irak hingga mendapatkan julukan Omnirole alias yang serba bisa.

KC-767 Italia akan mendukung serangan sebagai pesawat tanker

Sedang Inggris telah melakukan beberapa persiapan untuk pengiriman Tornado GR4, sedangkan Kementerian Pertahanan Italia telah menegaskan Roma untuk menyiapkan pesawat tanker yang kemungkinan besar akan mengerahkan KC-767.

 

Sumber: The Aviationist

 

 

Exit mobile version