Rusia menegaskan mampu mengimbangi atau bahkan melumpuhkan system rudal Amerika yang disebut Global Strike Prompt. Bagaimana caranya?
Pengembangan program persenjataan Rusia untuk tahun 2016-2025 telah dibahas pada Rabu 10 September di sebuah konferensi yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin. Pada kesempatan itu Putin mengatakan Amerika telah menyebarkan senjata yang disebut Global Strike Prompt. Dan Putin mengakui ini berarti banyak ancaman baru yang muncul .
“Masyarakat Rusia dan ahli militer mengeluarkan sinyal alarm dalam kaitannya dengan tantangan yang dilemparkan kepada kami,” kata Jenderal Ivashov, Kepala departemen Departemen Pertahanan untuk kerjasama militer internasional.
Global Strike Prompt merupakan inisiatif dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem yang memungkinkan Washington melakukan serangan dengan senjata konvensional ke setiap bagian dari planet ini dalam jangka waktu hanya satu jam. “Serangan tersebut akan diefektifkan oleh beberapa ribu rudal jelajah yang mampu menghilangkan hingga 70% dari nuklir Rusia.”
Tetapi sejumlah pakar militer Rusia menilai negara tersebut masih punya kekuatan untuk melumpuhkan senjata Amerika.
“Rusia mampu menciptakan sistem yang mirip dengan American Prompt Global Strike,” kata Dr Konstantin Sivkov, President of the Academy of Geopolitical Problems kepada ITAR-TASS Kamis 11 September 2014. “Kami juga memiliki rudal jelajah strategis di gudang non-nuklir kami, di antaranya rudal untuk kapal selam dari keluarga Kalibr dan rudal udara berbasis X-555.”
“Rudal udara baru non-nuklir X-101 telah dimasukkan dalam cerita peralatan,” kata Dr Sivkov. “Karakteristik fisik dan operasional mereka yang setara dengan rudal Amerika dan beberapa karakteristik, seperti jarak efektif tembakan, lebih unggul.”
Ahli mengutip data yang mengatakan, rudal X-555 bisa mencapai target pada jarak sekitar 2.000 km, sedangkan rudal X-101 memiliki jangkauan lebih dari 5.000 km dan masih bisa ditingkatkan hingga 10.000 km.
Dr Sivkov juga mengatakan sebuah pembom strategis Tupolev-160 bisa membawa 12 rudal jenis ini. Sementara bomber Tupolev-95 MS hingga delapan rudal. Sedang Tupolev-22M3 memungkinkan untuk mengambil empat rudal jelajah kapal dan sekitar 32 rudal berbasis laut dapat diinstal pada kapal selam kelas Yasen. “Ini berarti Rusia memiliki cukup up-to-date persenjataan non-nuklir strategis dan dapat melawan Global Strike Prompt.