Site icon

AS Segera Kirim Jet Tempur ke Pangkalan Arbil Irak

Setelah Obama menyatakan akan memperluas serangan terhadap militant Islam di Irak dan Suriah, Pentagon akan segera mengirim sejumlah pesawat tempur ke pangkalan udara Arbil di wilayah Kurdi Irak Utara.

Juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby membenarkan bahwa pesawat AS “yang berawak dan dipersenjatai” akan terbang dari Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi di Irak, namun ia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Jet-jet tempur Amerika serta pesawat-pesawat tempur lainnya yang membombardir milisi-milisi IS di Irak sebelumnya telah terbang dari pangkalan-pangkalan serta dari kapal-kapal induk di luar wilayah Irak.

Lapangan terbang di Arbil akan memberi akses lebih mudah bagi jet-jet tempur ke garis tempur, kata seorang pejabat departemen pertahanan kepada AFP.

Pesawat-pesawat tempur memiliki jarak yang lebih pendek dibandingkan pesawat pemboman atau pengintai, dan menggunakan pangkalan terdekat memberikan waktu yang lebih banyak untuk mencapai target serta mengurangi keharusan pengisian bahan bakar secara berkala, kata pejabat tersebut.

Pentagon tidak mengatakan pesawat “berawak” tipe apa yang diterbangkan atau berapa banyak pesawat yang akan dikerahkan di Arbil. “Masih ada sejumlah keputusan yang belum dibuat soal penyelesaian yang tepat,” kata Kirby kepada para wartawan Kamis 11 September 2014 waktu Washington.

Namun, ia menyiratkan bahwa serangan-serangan bom AS di Irak –yang dimulai pada 8 Agustus– akan diperluas dengan dukungan dari pemerintah Irak dan pasukan Kurdi yang memerangi para milisi IS.”Jenis dukungan yang kita akan berikan kepada pasukan Iran akan dilakukan lebih agresif dari udara,” kata Kirby tanpa memberikan rincian.

Sejak 8 Agustus, pesawat AS telah melancarkan serangan bom sebanyak 156 kali di Irak, sebagian besar serangan itu menargetkan milisi-milisi IS yang mengancam bendungan Mosul. Strategi Obama mengharapkan adanya bantuan lebih banyak bagi pasukan lokal di Irak dan pejuang pemberontak “moderat” di Suriah, dengan tambahan 475 tentara yang dikerahkan sebagai “penasehat” bagi pasukan Irak atau untuk memberikan dukungan.

Tambahan tentara itu, yang akan menjadikan jumlah total pasukan AS di Irak menjadi 1.600 personel, akan mulai tiba di Irak “minggu depan,” kata Kirby. Sekira 125 personel dari pasukan tambahan itu akan termasuk awak serta petugas pemelihara bagi pesawat-pesawat yang beroperasi di luar Arbil.

Sumber: Guardian

 

Exit mobile version