Presiden AS Barack Obama akan memberikan lampu hijau untuk melakukan serangan terhadap kelompok ISIS di Suriah. Ini berarti akan menjadi keterlibatan pertama AS sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011.
New York Times melaporkan mengutip senior AS pejabat pemerintah mengatakan Tentara AS mulai serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di Irak pada bulan Juni. Kemungkinan otorisasi serangan udara di Suriah akan melihat pasukan AS memerangi radikal Islam di kedua negara kehadiran operasional Amerika Islam. .
Presiden AS akan menyampaikan rencananya akan memberikan keputusan resmi tentang operasi militer ini pada Rabu 10 September 2014 waktu Washington. Pemerintah AS berharap untuk bekerja sama dengan Kongres mengenai masalah ini. “Upaya kami akan lebih efektif apabila Presiden dan Kongres bekerja sama untuk memerangi ancaman keamanan nasional seperti ISIS,” demikian pernyataan siaran pers Gedung Putih
Negara Islam, juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), adalah kelompok yang telah memerangi pemerintah Suriah sejak 2012 Pada bulan Juni 2014, kelompok ini memperluas serangannya ke Irak utara dan barat, mendeklarasikan kekhalifahan di wilayah di bawah kendali akhir bulan itu.
Kelompok ini dikenal dengan taktik brutal, termasuk eksekusi publik, dan telah menyebabkan puluhan orang di wilayah itu meninggalkan rumah mereka. PBB menuduh ISIS melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pada bulan Agustus, kelompok Islam memenggal dua wartawan Amerika, James Foley dan Steven J. Sotloff, yang telah ditawan sejak 2012 dan 2013.
Sumber: Ria Novosti