Mantan CIA: Malaysia, Ukraina & Belanda Konspirasi Soal Tragedi MH17

Mantan CIA: Malaysia, Ukraina & Belanda Konspirasi Soal Tragedi MH17

Ukraina, Malaysia dan Belanda diduga secara diam-diam sepakat untuk tidak mengungkapkan fakta-fakta tentang kecelakaan Malaysia Airlines pertengahan Juli 2014 lalu di Ukraina Timur. Hal itu disamapikan seorang analis yang juga mantan anggota CIA Ray McGovern kepada saluran berita Rossiya-24 Selasa 9 September 2014.
Dalam wawancara itu, McGovern mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Rusia tahu apa sebenarnya yang terjadi. Sementara Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan penasihatnya mungkin tidak menyadari rincian, dan khususnya, pada sistem pertahanan udara dan SU-25 jet tempur di daerah kecelakaan.
Dia mengingatkan bahwa siapa sebenarnya pelaku sebuah kejahatan adalah dia yang pertama kali berbohong. McGovern mengingatkan bahwa Menteri Luar Negeri AS John Kerry langsung menuduh Rusia diduga memiliki peran hanya beberapa hari setelah kecelakaan MH17.
McGovern mengatakan data intelijen tentang kecelakaan MH17 disediakan oleh Departemen Luar Negeri AS gagal membuktikan apa yang dituduhkan ke Rusia tersebut. Dan hal ini tentu sangat memalukan.

Sebelumnya pada Selasa, panel penyelidik mengungkapkan laporan awal tentang penyebab kecelakaan itu mengatakan bahwa Malaysia Airlines Boeing-777 jatuh berkeping-keping selama penerbangan setelah terkena “sejumlah besar benda-energi tinggi.”
Penyebab kecelakaan itu masih belum jelas. Pemerintah Ukraina mengklaim bahwa pendukung kemerdekaan di wilayah timur negara itu menembak pesawat jatuh tetapi belum memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Pemimpin milisi lokal bersikeras bahwa mereka tidak memiliki senjata yang sudah bisa mampu menembak pesawat MH17.

Sumber: Ria Novosti