Angakatan Udara India (IAF) sepertnya benar-benar kecewa dengan program pesawat tempur generasi kelima yang mereka bangun bersama Rusia. Bahkan dikabarkan negara ini memutuskan untuk memangkas jumlah pesawat yang akan dieksekusi.
HIS Jane melaporkan dalam beberapa bulan terakhir IAF telah secara signifikan mengurangi rencana jumlah Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA) yang akan diproduksi dari 220 menjadi hanya 130-145 saja. India telah menyatakan keprihatinan ke Rusia atas masalah teknis dan penundaan yang mengganggu program senilai US$10,5 miliar FGFA, yang didasarkan pada platform pesawat siluman Rusia T-50 PAK-FA.(baca:India Makin Khawatir Soal Pesawat Generasi Kelima)
Sumber resmi mengatakan kepada IHS Jane bahwa keberatan utama IAF untuk fitur desain awal tempur termasuk ketidakmampuan mesin AL-41F1, fitur siluman dan sistem senjata. Perbedaan juga muncul pada kemampuan operasional radar active electronically scanned array (AESA) Byelka. Kekhawatiran IAF lain termasuk biaya pengembangan keseluruhan pesawat, fitur pemeliharaan dan keamanan.
IAF juga kesal atas keengganan Rusia untuk berbagi informasi desain T-50 PAK-FA. Padahal India sejauh ini telah membayar US$295 juta untuk desain awal. Pejabat India juga kecewa karena Rusia tidak bersedia memberi rincian tentang insiden kebakaran prototipe PAK-FA saat mendarat di pusat uji terbang Zhukovsky dekat Moskow Juni 2014 lalu. Sebuah tim evaluasi teknis IAF di situs dilaporkan tidak diizinkan akses ke platform yang terbakar. (baca: Waduh,Prototipe T-50 Terbakar)