Foto Vladivostok kapal kelas Mistral diambil 9 Mei di Prancis barat.

Prancis memutuskan untuk tidak mengirim kapal kapal perang amfibi kelas Mistral pertama yang dipesan Rusia sebagai bagian dari kontrak pembelian peralatan militer senilai US$1,7 miliar. Hal ini sebagai sanksi kepada Rusia yang dinilai terlalu agresif dan menciptakan ketegangan di Ukraina Timur.
Para pejabat Prancis dalam pernyataan menilai situasi di Ukraina telah menjadi serius, dan yakin tindakan Rusia itu bisa merusak keamanan di Eropa. Pernyataan itu tidak mengatakan apakah Prancis akan memberikan kapal di masa depan, tetapi yang jelas untuk saat ini tidak akan dikirim. “Tindakan terbaru oleh Rusia di Ukraina timur bertentangan dengan gagasan dasar keamanan di Eropa,” kata pernyataan itu.
Keputusan menandai perubahan haluan Prancis, yang baru-baru ini mengisyaratkan tetap akan melaksanakan penjualan. Tekanan untuk Paris agar menahan kapal datang terutama setelah NATO mengatakan Rusia telah mengirimkan pasukan dan peralatan militer ke Ukraina.
Pemerintah Perancis juga telah menghabiskan bertahun-tahun untuk berjuang dalam hal penjualan senjata. Negara tersebut mengalahkan negara-negara saingan seperti Jerman dan Spanyol untuk menjual kapal ke Rusia. Para pejabat AS dan negara-negara di Eropa Timur telah memperingatkan jauh hari sebelum tindakan Rusia di Ukraina bahwa memperkuat angkatan laut Rusia adalah ide yang buruk, dan kritik mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir.

Pada bulan Juni, Rusia mengirim ratusan pelaut ke Perancis untuk berlatih dengan kapal tersebut. Bulan lalu, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kapal pertama akan diserahkan pada bulan Oktober, dan menambahkan bahwa pengiriman kapal perang Perancis kedua ke Moskow akan tergantung pada sikap Rusia.
Kesepakatan pembelian kapal dilakukan pada Januari 2011 dengan pemesanan empat kapal mistral untuk Angkatan Laut Rusia yang relatif lemah. Dua kapal pertama akan dibangun oleh kontraktor Prancis DCNS, sementara dua kedua akan dibangun di Rusia dan kemudian dikirim ke angkatan laut Rusia. Setiap kapal membawa sekitar 160 tentara, dan dapat mengangkut setidaknya 16 helikopter militer dan kapal pendarat.
Para pejabat Rusia pun santai menanggapi keputusan Prancis itu. “Ini bukan sebuah tragedi, meskipun tentu saja berita yang tidak menyenangkan. Ini tidak akan mempengaruhi rencana persenjataan kami, “kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov dalam sebuah pernyataan kepada RT, kantor berita pemerintah. “Kami akan bertindak sesuai dengan hukum internasional dan undang-undang kontrak.”
Comments are closed.