Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepertnya harus menahan nafas. Mereka harus melakukan kalkulasi secara ketat untuk melakukan setiap tindakan militer. Kenapa?
Berdasarkan penelitian dari IHS Jane, dari 20 negara yang paling cepat mengalami penurunan anggaran pertahanan, 13 di antaranya adalah anggota NATO.”Selama dua tahun terakhir, belanja aliansi telah menurun USD93 miliar (USD),” kata Fenella McGerty, Senior anggaran pertahanan analis di IHS Jane Rabu 3 September 2014.
Sebaliknya, berbeda dengan anggota NATO, belanja pertahanan Rusia telah berkembang pesat selama beberapa tahun. Pada tahun 2011, tercatat sebesar US$57 miliar. Pada 2012, sudah menyusul Inggris dan menjadi negara ketiga yang paling boros soal belanja pertahanan. Tahun 2014 ini, anggaran mereka meningkat menjadi US$78 miliar dan pada tahun 2016, diperkirakan akan mencapai US$98 miliar. Secara riil, angka yang akan lebih besar daripada pengeluaran gabungan antara Jerman dan Prancis.
“Selama satu decade Rusia sedang melakukan dekade modernisasi yang bertujuan untuk memodernisasi 70 persen persediaan peralatannya,” kata Craig Caffrey, Senior anggaran pertahanan analis di IHS Jane.
“Sejak 2011, pertumbuhan anggaran pertahanan Rusia memiliki rata-rata 18 persen per tahun secara nominal dan pemerintah memiliki rencana untuk meningkatkan dengan lebih lanjut 36 persen pada tahun 2016,” katanya.
Sementara pengeluaran NATO telah jatuh sekitar 10 persen sejak 2012. Secara gabungan memang anggaran NATO mencapai $900 miliar per tahun KTT di Eropa timur yang akan dimulai Kamis 4 September 2014 akan menjadi momentum bagi NATO untuk bisa menggenjot kembali anggaran mereka.
Comments are closed.