Rusia terus melakukan persiapan ditengah ketegangan yang semakin tinggi dengan Barat. Pasukan yang diberi tugas untuk mengoperasionalkan senjata nuklir akan mulau menyelenggakan latihan bulan dengan melibatkan lebih dari 4.000 tentara.
Kementerian Pertahanan Rusia Rabu 3 September 2014 menyatakan apa yang dilakukan Rusia ini sebagai satu tanda dari meningkatnya ketegangan dengan NATO menyangkut krisis Ukraina. Dalam satu pengumuman sehari sebelum dimulainya KTT NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Wales, kantor berita RIA yang mengutip pernyataan kementerian itu mengatakan pelatihan itu akan diselenggarakan d Altai, Rusia tengah bagian selatan dan juga melibatkan sekitar 400 unit-unit teknik dan penggunaan intensif kekuatan udara.
Kantor berita itu mengutip pernyataan Dmitry Andreyev, mayor pasukan roket strategis mengatakan pasukan mempraktekkan kesatuan-kesatuan reguler pemukul dan senjata yang memiliki ketepatan tinggi,dan “melakukan missi-missi tempur dalam kondisi gangguan radio elektronik di daerah-daerah penggelaran pasukan.” Ia mengatakan pasukan musuh akan diwakili dalam pelatihan oleh kesatuan-kesatuan Spetsnaz (pasukan khusus).
Andreyev menambahkan pesawat Mi-31 dan pesawat pengintai Su-24MR juga diikut sertakan dalam latihan ini. Dan latihan dengan skala seperti ini baru pertama kali dilakukan.
Baik Rusia maupun NATO telah meningkatkan pelatihan militer sejak pecahnya konflik di Ukraina antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia di bagian timur negara bekas republik Sovyet itu. Seorang penasehat keamanan Kremlin Selasa mengatakan Rusia akan memperbarui doktrin militernya tahun ini sehubungan dengan krisi Ukraina dan hubungan yang semakin buruk dengan NATO. (baca: