Site icon

Ukraina: Rusia Telah Meluncurkan Perang Besar

Pasukan pemberontak Ukraina

Militer Ukraina terpaksa menyingkir dari bandara Luhansk
Militer Ukraina terpaksa menyingkir dari bandara Luhansk

 

Menteri Pertahanan Ukraina menuduh Rusia telah meluncurkan “perang besar” yang bisa membunuh puluhan ribu nyawa. Rusia menolak komentar dengan tudingan itu dan hanya mengatakna mereka mencoba menarik orang Ukraina dari perang sipil yang lebih berdarah lagi.

Komentar itu muncul setelah pasukan Ukraina terpaksa menyingkir dari bandara Luhansk di timur negara itu di tengah serangan oleh pemberontak pro-Rusia. Sementara itu, pembicaraan krisis antara pejabat Ukraina, pemberontak dan utusan Rusia telah berakhir tanpa tanpa kesepakatan.
“Sebuah perang besar telah tiba di depan rumah kami – sesuatu yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Valeriy Heletey menulis di Facebook pada hari Senin 1 September 2014 waktu Kiev.”Sayangnya, kerugian dalam perang tersebut akan diukur bukan dalam ratusan tapi ribuan dan puluhan ribu,” tambahnya.  (baca:Memasuki Babak Baru, Konflik Ukraina Menjadi Perang Terbuka)

Rusia telah berulang kali membantah tuduhan Ukraina dan Barat bahwa mereka menyediakan pasukan dan peralatan untuk para pemberontak. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan “Sulit untuk percaya bahwa pernyataan tersebut dapat dibuat oleh menteri pertahanan dari negara beradab”.

Seorang ibu dan anaknya sembuni di ruang bawah tanah saat terjadi pertempuran di Donetsk

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan pada hari Selasa 2 September 2014 bahwa mungkin ada “tidak ada solusi militer” untuk krisis di Ukraina.”Situasi ini sangat kacau dan berbahaya dan diperlukan dialog politik untuk solusi politik yang berkelanjutan, katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Selandia Baru. (Baca: Inilah Foto-Foto Satelit Penampakan Pasukan Rusia di Ukraina)
Pada hari Senin, tentara Ukraina mengatakan pihaknya terpaksa menarik diri dari bandara Luhansk setelah diserang oleh tank-tank Rusia. Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan insiden itu sebagai agresi langsung Rusia ke negara lain.

Sebanyak 680 tentara telah ditangkap oleh pemberontak dalam bentrokan baru-baru ini di sekitar Donetsk, menurut kantor berita negara UNIAN. Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tujuan Rusia adalah untuk “mengacaukan [Ukraina] dan membuat koridor tanah Crimea”, semenanjung selatan dianeksasi oleh Rusia pada bulan Maret.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: BBC

Exit mobile version