hina menjadi negara asing pertama yang kemungkinan besar akan memiliki sistem pertahanan udara Rusia S-400. Beijing dan Moskow dilaporkan telah melakukan negosiasi intensif tentang hal ini.
S-400 merupakan sistem pertahanan udara dengan jangkauan 400 km dan bisa melacak dan menembak 36 target dengan sebanyak 72 rudal pada ketinggian lima meter sampai 30 km.Dengan kemampuan ini negara yang paling terancam adalah Taiwan. Saat ini, dengan sistem pertahanan udara China, HQ-9 dan S-300 dapat mencapai hanya sebagian kecil wilayah barat laut Taiwan. Namun jika nanti S-400 datang maka seluruh daerah Taiwan akan berada di garis merah.
York Chen, mantan anggota Dewan Keamanan Nasional Taiwan, mengatakan ketika S-400 dioperasikan dmaka wilayah Taiwan menjadi wilayah sangat rawan sehingga negara ini harus melakukan langkah untuk mengantisipasinya.
Taiwan kemungkinan akan menanggapi hal ini dengan sejumlah cara, termasuk menekan AS agar memperbolehkan mereka membeli F-35 Joint Strike Fighters, serta rudal penjelajah dan mungkin juga rudal balistik. Beberapa bahkan berspekulasi bahwa Taiwan akan meneruskan mengerahkan pasukan operasi khusus dekat ke daratan, yang akan bertugas dengan mencoba untuk menghancurkan China S-400 sistem pada awal konflik.
Secara khusus, Kementerian Pertahanan Taiwan meminta $2,5 miliar antara 2015-2024 untuk menggantikan sistem Eagle dengan Sky Bow-3. Anggota parlemen mengklaim bahwa ini adalah pembelian terbesar dari sistem buatan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir.The Sky Bow III harus mendapatkan upgrade besar untuk bisa menjadi pertahanan Taiwan jika menghadapi China
Ancaman lain yang juga diwaspadai China aalah jet tempur J-20 China. Kao Hua-Chu, Menteri Pertahanan Taiwan bahkan, mengatakan kepada anggota parlemen pada tahun 2011 bahwa Sky Bow III akan mampu berurusan dengan J-20 asalkan dilengkapi dengan sistem radar muka.
Sumber: Defensenews