Militer Swedia, sejak Sabtu 30 Agustus 2014 telah meningkatkan kewaspadaannya terkait krisis Ukraina. Pengumpulan data intelijen ditingkatkan serta penambahan staf tambahan kantor pusatnya atas krisis di Ukraina.
“Kami telah menaikkan tingkat kesiapan di kantor pusat di daerah tertentu, misalnya dalam pengumpulan intelijen,” kata juru bicara angkatan bersenjata Niklas Englund kepada AFP.
Militer Swedia juga telah memutuskan untuk memindah dua jet tempur Gripen ke pulau Gotland timur dari daratan Swedia hingga mereka berada dalam posisi lebih baik untuk bereaksi dengan cepat terhadap situasi di Baltik.
Englund mengatakan bahwa di luar langkah-langkah ini, belum ada keputusan untuk menaikkan tingkat siaga keseluruhan untuk angkatan bersenjata Swedia. (baca:NATO: 1.000 Tentara Rusia dengan Alat Canggih Ada di Ukraina)
Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt mengatakan Jumat malam Swedia tidak menghadapi ancaman, tetapi ia mengatakan perilaku Rusia telah menjadi lebih tegas. “Ini adalah perilaku yang kita lihat selama Perang Dingin dan yang sekarang kembali,” katanya kepada kantor berita Swedia TT.
Kekhawatiran konfrontasi yang lebih luas di Ukraina berputar setelah NATO mengatakan Rusia mengirim sedikitnya 1.000 tentara di perbatasan membantu sakit pemberontakan pro-Rusia dalam serangan balik yang telah melihat kota-kota kunci bergumul dari kontrol Kiev. “Kami mengikuti situasi yang sangat erat,” kata kepala Swedia staf defensce Jan Salestrand dalam pernyataan yang dimuat di situs angkatan bersenjata.