Sebuah jet tempur F-15C jatuh Rabu pagi di dekat Deerfield, Va., Sebuah kota sekitar 150 km sebelah barat daya dari Washington. Belum terungkap secara pasti kondisi akhir pesawat dan pilot. Dan kecelakaan ini adalah kali kesekian menimpa pesawat tempur multirole tersebut. (baca:F-15 Jatuh di Virginia)
F-15 telah diterbangkan sejak tahun 1970-an. Versi satu kursi “Charlie” yang jatuh Rabu 27 Agustus 2014 muncul pada paruh kedua dekade ini. Ketika F-22 Raptor mulai masuk layanan pada tahun 2003, banyak F-15 yang dipensiun karena digantikan pesawat siluman tersebut. Tetapi Pentagon dan Kongres pada tahun 2009 sepakat untuk mengurangi jumlah Raptor dari rencana 187 guna menghemat uang. Penuaan F-15 ditutup dengan upgrade untuk armada untuk menjaga mereka bekerja selama 20 tahun.
F-15 umumnya dianggap sebagai salah satu dari jet yang paling dapat diandalkan Angkatan Udara. Tapi itu telah memiliki masalah. Pada tahun 2008, misalnya, F-15C pecah menjadi dua bagian selama misi pelatihan selama Missouri, hingga ratusan pesawat harus digrounded. (lihat simulai kecelakaan ini di video)
Sebuah penyelidikan bersama oleh Angkatan Udara akhirnya memutuskan bahwa permasalahan yang terjadi karena ada suku cadang yang cacat. Boeing pun harus memberikan $ 1 juta untuk mengganti pesawat yang rusak itu. Sebuah keputusan yang kala itu dikritik keras karena harga F-15 adalah sekitar $ 31.000.000.
Baru-baru ini, F-15C juga jatuh di Samudera Pasifik Mei 2013 saat misi terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Jepang. Pilot bisa melontarkan diri dan selamat dan pesawat itu ditarik dari laut akhir bulan itu. Penyidik menemukan kecelakaan disebabkan kerusakan dalam sistem kontrol penerbangan, dan jet jatuh ke laut ke laut setelah pilot keluar dari kopkit.
Sementara itu sebuah F-15E Strike Elang, dua kursi yang lebih moderen juga jatuh di wilayah di Asia barat daya Maret 2012 selama latihan yang melibatkan 27 pesawat, menewaskan pilot. Penyelidikan menyimpulkan kecelakaan terjadi karena kesalahan pilot.
