Iran menyatakan telah memulai proyek modifikasi reaktor air berat Arak dan membatasi produksi plutonium –y ang selama ini menjadi sumber kecurigaan Barat terhadap program nuklir Tehran. “Modifikasi terhadap reaktor Arak saat ini tengah dilakukan oleh para ahli kami… untuk meredakan kekhawatiran negara-negara tertentu,” kata Kepala Program Nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, sebagaimana dikutip dari kantor berita ISNA, Rabu 27 Agustus 2014. (baca:Iran Bertekad Tandatangani Kesepakatan Nuklir dengan G5+1)
Para pejabat,Kementerian Luar Negeri, menurut Salehi telah diberitahu mengenai detail teknis modifikasi ini. Reaktor di Arak, terletak 200 kilometer barat daya Teheran. Secara teori reactor ini dapat memproduksi plutonium untuk persenjataan nuklir. Namun menurut keterangan Teheran, reaktor berkapasitas 40 megawat yang pembangunannya diawasi oleh badan nuklir PBB (IAEA) itu sepenuhnya digunakan untuk tujuan penelitian kesehatan.
Sejumlah pejabat internasional mengatakan bahwa modifikasi itu akan membuat reaktor Arak hanya dapat memproduksi satu kilogram plutonium per tahun atau berkurang tujuh kilogram dari sebelumnya.Sesuai dengan kesepakatan sementara dengan kelompok P5+1 pada Januari lalu, Iran harus mengurangi sebagian program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian sanksi ekonomi.
