Sebuah laporan baru merinci adanya sejumlah proliferasi rudal anti pesawat yang cukup canggih dikuasai sejumlah faksi di Suriah. Federal Aviation Administration telah memperingatkan sejumlah maskapai penerbangan adanya ancaman ini bagi pesawat komersial yang melintas di kawasan tersebut.
Laporan, yang dikeluarkan oleh Small Arms Survey sebuah lembaga penelitian yang telah memantau perdagangan senjata global sejak 1999, menunjukkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata Suriah telah memperoleh delapan model yang berbeda dari Man Portable Air Defense Systems or ‘MANPADS’. Dari jumlah itu tiga model belum pernah terlihat sebelumnya.
Sistem generasi baru yang beredar inilah yang mengkhawatirkan. Model-model tertentu seperti SA-24 yang mungkin diambil dari depot pemerintah, dapat mencegat pesawat yang terbang di ketinggian di sekitar 20.000 kaki. Selama ini model SA-7 menjadi MANPADS yang banyak beredar di Suriah. Alat ini hanya mampu menjangkau target di sekitar 4.000 kaki.
FAA pada Senin 18 Agustus 2014 telah mengeluarkan pemberitahuan penerbangan mengenai konflik di Suriah, melarang US pilot dan maskapai penerbangan terbang di wilayah udara Suriah. “Ada potensi ancaman yang signifikan terus penerbangan sipil,” kata FAA dalam sebuah pernyataan, yang mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata di Suriah berada di kepemilikan senjata anti-pesawat yang memiliki kemampuan untuk mengancam pesawat sipil. Badan ini sebelumnya telah memperingatkan pilot terhadap terbang di wilayah udara Suriah tetapi tidak dilarang sama sekali sampai sekarang.
http://youtu.be/tCnLq6XbmY0
Sumber: Washington Post
