Jepang Pertimbangkan Membuat Pesawat Tempur Sendiri

Jepang Pertimbangkan Membuat Pesawat Tempur Sendiri

Jepang terus mempertimbangkan untuk membangun jet tempur sendiri setelah bertahun-tahun mengandalkan kemitraan konstruksi dengan AS. Demikian disebutkan dalam sebuah laporan pada Kamis 21 Agustus 2014 oleh surat kabar Nikkei. Upaya Jepang pada 1980-an untuk membangun jet tempur domestik pertama sejak Perang Dunia II menghadapi perlawanan Amerika hingga akhirnya AS-Jepang bersama-sama membangun F-2.

Tapi ketika produksi F-2 berakhir lebih dari dua tahun yang lalu dan pesawat terakhir akan pension pada 2028, maka Jepang mulai memikirkan untuk membuat pesawat sendiri. Kementerian pertahanan berencana mencari sekitar ¥ 40000000000 ($ 387.000.000) dari pendanaan negara tahun depan mulai bulan April 2015 untuk menguji mesin eksperimental dan desain pesawat siluman. Menurut program pertahanan jangka menengah, pemerintah Tokyo akan memutuskan pada tahun keuangan 2018 apakah akan melanjutkan proyek pesawat tempur itu.

Ada kebutuhan jangka panjang Jepang untuk mengembangkan jet tempur siluman terkait peningkatan teknologi perang China yang sudah lebih dahulu berhasil membuat prototipe pesawat siluman.

Bulan lalu kabinet Perdana Menteri konservatif Shinzo Abe melonggarkan aturan militer Jepang yang memberikan hak untuk berperang membela sekutu. Sebuah pergeseran drastis karena sebelumnya pasukan Jepang tidak boleh melakukan hal itu.

Kementerian pertahanan mulai bekerja empat tahun lalu pada program Advanced Technology Demonstrator-X (ATD-X) pesawat untuk mengeksplorasi kelayakan proyek dengan mempelajari desain badan pesawat ringan dan built-in mekanisme rudal-menembak, kata Nikkei. Prototip pesawat ini sudah jadi pada Januari dan akan segera dilakukan uji mesin yang diharapkan bisa dilakukan bersama Mitsubishi Heavy dan kontraktor pertahanan lainnya di sekitar lima tahun. Mengembangkan pesawat tempur domestik diperkirakan menelan biaya antara US$ 4,8 miliar-US$7,7 miliar.