Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani, mengatakan Republik Islam Iran bertekad meraih kesepakatan dengan G5+1 untuk menutup dokumen nuklir dan mengharapkan pihak lain melakukan hal sama. Presiden Rouhani membuat pernyataan itu pada hari terakhir kunjungannya ke provinsi ketujuh, Provinsi Ardebi, Kamis 21 Agustus 2014.
Saat berbicara kepada wartawan, dia mengatakan menandatangani kesepakatan dengan Iran dan G5+1 adalah untuk kepentingan kawasan, Iran dan dunia. Dalam pertemuan di Teheran dengan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano Ahad lalu, Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran serius dalam perundingan-perundingan nuklir dengan enam negara dunia – yang dikenal sebagai G5+1 dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). G5+1 adalah terdiri lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan Tiongkok ditambah Jerman.
Dalam pertemuan itu, Rouhani mengatakan Iran ingin tak lebih dari hak hukum, termasuk hak untuk pengayaan uranium untuk tujuan damai. Selama 12 tahun terakhir, IAEA telah secara teratur mengunjungi fasilitas nuklir untuk keperluan damai Iran dan telah berulang kali mengumumkan bahwa tidak ada tanda-tanda penyimpangan dalam program nuklir negara ini, kata Rouhani.
Presiden meminta badan atom PBB itu untuk tidak memihak dalam menangani kasus nuklir Iran, sehingga akan terus diidentifikasi sebagai satu badan internasional yang memainkan peran positif dalam mengakui hak-hak negara dunia untuk menggunakan teknologi nuklir demi tujuan sipil.
Rouhani mencatat bahwa untuk kemajuan itu, Iran membutuhkan teknologi modern, termasuk akses ke teknologi nuklir untuk menghasilkan listrik dan aplikasi di bidang kedokteran, pertanian dan industri.Kepala IAEA, pada gilirannya menghargai kesiapan Iran untuk menunjukkan transparansi dalam program nuklirnya.
Amano menyatakan puas dengan kemajuan dalam perundingan dengan Iran, khususnya selama tahun lalu, dan berharap bahwa dengan kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh Teheran dan IAEA, ambiguitas yang tersisa akan dihapus segera. Negara-negara Barat mencurigai Iran mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir untuk kepentingan damainya. Namun Iran telah berulang kali menyanggah tuduhan tersebut.
Sumber: Reuters