Sebuah helikopter perang anti-kapal selam (ASW) baru untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat sedang menjalani pengujian. Helikopter ini diyakini sebagai Z-18F, telah dikembangkan Changhe Aircraft Industry Group (Caig). Z-18 sendiri merupakan turunan SA-321 super Frelon yang dimiliki militer Prancis.
Gambar yang beredar di sejumlah situs militer China menunjukkan Z-18 memiliki kokpit didesain ulang dan bentuk lambung dimodifikasi. Sementara laporan perusahaan sebelumnya menunjukkan menggunakan komposit dan titanium dalam konstruksi. Laporan juga menyatakan bahwa helikopter dilengkapi dengan mesin tipe baru dan bilah rotor utama komposit.
Modifikasi ini tampaknya sejalan dengan desain komersial Avicopter AC313 (awalnya ditunjuk Z-8F-100) yang pertama kali terbang dari fasilitas produksi Caig Jingdezhen pada tahun 2010. AC313 ini didukung oleh tiga mesin PT6B-67A Pratt & Whitney (P & W), memberikan kecepatan maksimal sekitar 180 kt, operasi 485 mil, dan kapasitas beban internal 4 ton.
Namun, Z-18 varian militer sangat tidak mungkin untuk memiliki mesin P & W karena masalah aturan ketat Besar kemungkinan Z-18 yang dilengkapi dengan pengembangan WZ-6 dari Turbomeca Turmo 3C yang mendukung Z-8. AVIC (Mesin) dan Turbomeca (Safran) bersama-sama mengembangkan mesin Ardiden 3C / WZ16 yang akan kekuatan media-angkat AC352 / Z-15 turunan dari EC175.
Z-18F adalah varian ketiga yang muncul, di samping versi transportasi utilitas / VIP dan peringatan dini (AEW), dengan sebutan Z-18J.
Seperti dengan jet tempur J-15 yang dilengkapi dengan emblem hiu, Z-18 tampaknya ditandai dengan skuadron-jenis emblem tersebut. Para komentator telah memperkirakan helicopter ini juga akan bergabung dengan kapal induk Lianoning.
Comments are closed