Di tengah sanksi yang diberikan Amerika, United Launch Alliance (ULA), perusahaan di Amerika, Rabu 20 Agustus 2014 justru menerima dua mesin roket Rusia RD-180. Ini adalah pengiriman pertama dari kontrak untuk membeli 29 mesin tersebut.
Juru bicara ULA Jessica Rye mengatakan Itar-Tass mesin dikirim ke pabrik ULA di Decatur, Alabama. RD-180 diproduksi di Khimki berbasis power engineering company kawasan Energomash Moskow. Mesini ini nantinya akan dipasang di roket Atlas V dari Lockheed Martin. Dua raksasa industri dirgantara AS telah mendirikan usaha patungan ULA yang memiliki banyak tahun dan kontrak jutaan dengan Departemen Pertahanan AS untuk meluncurkan satelit intelijen.
Pada bulan Mei 2014, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin dan kepala badan antariksa Rusia Oleg Ostapenko memperingatkan bahwa Moskow mungkin menghentikan pasokan mesin roket ke Amerika Serikat, jika negara terus menggunakan mereka untuk meluncurkan satelit militer. Sementara itu, Sekretaris Angkatan Udara AS Deborah Lee James mengatakan Itar-Tass pada bulan Juni bahwa Washington tidak mengambil keputusan akhir atas masalah apakah negara harus mempercepat pembelian mesin roket di Rusia dan harus membeli lisensi untuk produksi mereka di wilayah Amerika.