India menyebutkan saat ini pembicaraan pembelian jet tempur Dassault Aviation Perancis yang sudah disepakati pada di 2012 senilai US$12 miliar masih berlangsung. Tetapi diakui juga pembicaraan itu terbentur dengan berbagai persoalan yang rumit.
India telah memutuskan untuk memesan 126 jet Rafale. Namun tenggat waktu untuk menyelesaikan kontrak dengan perusahaan pesawat itu telah berlalu.
“Mengingat kompleksitas kasus pengadaan, proses negosiasi dengan Dassault Aviation tentang berbagai aspek proposal komersial dan ketentuan draft kontrak aktif,” kata Jaitley, Menteri Pertahanan Jaitley 12 Agustus 2014. Biaya kesepakatan yang semula dipatok US12 miliar oleh media setempat dikabarkan telah membengkak menjadi sekitar $ 15 miliar. Anggaran ini bagian dari anggaran US$ 100 miliar untuk peningkatan kekuatan militer India. Rafale, yang akan menggantikan armada buatan Rusia India dari MiG-21 dan MiG-27 pesawat, mengalahkan pesaingnya seperti Boeing dan Lockheed Martin.
Kesepakatan bagi hasil yang disepakati oleh pemerintah Kongres sebelumnya sebanyak 18 Rafale akan datang pada 2015 dalam kondisi siap terbang. Sisanya 108 akan dibuat di dalam negeri oleh Hindustan Aeronautics Ltd berdasarkan perjanjian transfer teknologi dengan India, yang ingin meningkatkan produksi pertahanan buatan sendiri.
Masalah transfer teknologi inilah yang masih otot-ototan dengan Dassault hingga akhirnya rencana pembelian pesawat itu menjadi tidak jelas.
Sumber: ITAR TASS