Tak peduli dengan kemarahan banyak pihak, Korea Utara pada hari Kamis 14 Agustus 2014 kembali menembakkan tiga roket jarak pendek di lepas pantai timurnya. Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip pernyataan staf Badan Joint Chiefs Korea Selatan, roket ditembakkan dari kota pelabuhan Wonsan terbang sekitar 220 kilometer ke arah utara-timur.
Korea Utara tampaknya telah menguji sistem multi-peluncuran KN-09 300-mm. Militer Korea Selatan mengatakan roket diluncurkan pada 09:30, waktu setempat. Bahayanya, sebelum uji coba, Korea Utara tidak menyatakan zona larangan berlayar bagi kapal yang akan dijadikan wilayah uji rudal. “Militer kami telah memperkuat kewaspadaan atas Utara dan mempertahankan kesiapan untuk meluncurkan lebih lanjut oleh Korea Utara,” kata Kepala Staf Gabungan.
Sejak awal tahun, Korea Utara telah melakukan 17 kali uji tembak rudal balistik jarak pendek. Korea Utara juga telah menuntut bahwa Amerika Serikat menarik pasukannya dari Semenanjung Korea, Pyongyang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
“Kami menuntut agar Seoul memecah hubungan dengan Amerika Serikat dan menyelesaikan masalah-masalah antara Utara dan Selatan secara eksklusif oleh upaya bangsa Korea, jika Seoul memang tertarik pada perdamaian dan detente di semenanjung,” kata Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea mengatakan dikutip pejabat Korea Central News Agency Utara (KCNA).
Menurut dokumen, yang diterbitkan pada kesempatan ulang tahun ke-69 pembebasan dari Korea (15 Agustus), Korea Utara menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan harus mengambil langkah konkret untuk mengimplementasikan kesepakatan antara Utara dan Selatan. Penyeragaman kereta api mereka, proyek-proyek kemanusiaan dan kerjasama di bidang sosial hanya dapat dilaksanakan jika deklarasi bersama 15 Juni 2000 dan 4 Oktober 2007 dilaksanakan. “Pemerintah Korea Selatan harus berbuat nyata tidak hanya berkata-kata,” kata komite itu.
Tuntutan Korea Utara lainnya termasuk pembatalan manuver Korea Selatan – US dengan nama sandi Ulchi Freedom Guardian, pembongkaran dinding beton yang dibangun oleh Korea Selatan di zona demiliterisasi, likuidasi semua mekanisme menghambat kontak bilateral, mengunjungi dan kerjasama antara utara dan Selatan.
Komite Korea Utara telah membuat pernyataan yang tampaknya dalam menanggapi proposal terbaru Korea Selatan untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Korea Utara yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-1953, serta pada sejumlah isu bersama.
Sumber: ITAR TASS