Departemen Pertahanan Nasional Taiwan membantah adanya laporan yang menyebutkan pihaknya sudah menutup kemungkinan pembelian pesawat tempur F-16 C/D. Menurutnya hal itu masih menjadi pertimbangan untuk memperkuat kemampuan udara Taiwan.”Laporan ini tidak benar,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan Selasa 12 Agustus 2014. Sehari sebelummya muncul laporan yang menyebutkan Taiwan tidak lagi memikirkan pembelian pesawat generasi keempat tersebut di China Times. Media itu menyebutkan Taiwan memilih untuk melakukan upgrade F -16 A/B mereka.
“Seperti pembelian F-16C / D atau pesawat tempur canggih lainnya, kementerian akan melakukan evaluasi menyeluruh pada kebutuhan dan memperhitungkan ancaman di masa depan musuh, anggaran pertahanan nasional dan kemampuan pertahanan udara,” kata pernyataan itu.
Kementerian itu menekankan tekadnya untuk memperkuat kemampuan Taiwan untuk mempertahankan diri terutama karena situasi yang makin tidak nyaman di Selat Taiwan. Negara tersebut beerharap bisa memperoleh pesawat tempur canggih termasuk dengan kemampuan siluman, supersonic dan pendaratan vertical.
Mengutip sumber seorang pejabat militer, China Times mengatakan tidak ada kebutuhan untuk F-16C / D untuk China. Upgrade F-16A / B dan jet IDF dianggap sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan negara.
Taiwan sendiri telah lama melobi Washington untuk menjual jet tempur moderen. Namun pemerintahan Obama pada 2011 memilih untuk menawarkan Taiwan paket retrofit untuk penuaan F-16 A armada / B dan tidak menawarkan pesawat yang lebih baru F-16 C / Ds.
Laporan China Times juga mengatakan bahwa Angkatan Udara kesulitan mempertahankan Mirage 2000-5 yang makin tua dan perusahaan Perancis disewa untuk mengawasi pesawat tersebut dianggap tidak kooperatif. Akibatnya, kata laporan itu, Angkatan Udara mengorbankan bagian dari satu pesawat untuk digunakan di negara lain.
Sumber: defencenews.in
Comments are closed