
Di masa yang akan datang, pesawat tempur yang terbang dari pangkalan udara Nellis akan kehilangan musuh. Tidak ada lagi bad guys yang akan mengancam mereka selamam misi latihan tempur.
Itulah kata Letnan Kolonel Greg “Papa” Wintill, Komandan Skadron Agresor ke-65 – salah satu dari dua skuadron di Nellis. Skuadron yang selalu memerankan sebagai musuh dalam Red Flag, latihan tempur udara terbesar di dunia yang diikuti puluhan negara dan ratusan pesawat.
Kenapa bisa kehilangan musuh? Karena skuadron itu akan segera dinonaktifkan. Skuadron 19 F-15 Eagles akan dideaktifkan dalam sebuah upacara pada 26 September 2014 karena keterbasan anggaran.
“Kami harus mengambil keputusan yang terbaik dengan uang yang kita miliki,” ungkap Wintill kepada Review-Journal dalam sebuah wawancara Rabu 6 Agustus di Gedung Letnan Kolonel Thomas A. Bouley. Bangunan ini dinamai seorang komandan masa lalu yang tewas 30 Juli 2008 ketika, F-15D yang dikendarainya jatuh saat latihan di kompleks Nellis.”Sebagai skuadron kita pasti tidak ingin penonaktifan ini. Tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa,” lanjutnya.Penghematan anggaran untuk skuadron akan menyusut hingga US$ 35 juta, termasuk dana untuk 150 penerbang. Beberapa telah meninggalkan unit.
Wintill mengatakan enam F-15 ditambah jet cadangan akan ditransfer sementara Skadron Agresor ke-64 di Nellis. Skadron ini kebanyakan dihuni oleh F-16. Tidak akan ada pemangkasan dari 20 F-16 yang ada di skadron tersebut.
Keenam F-15 dan sembilan pilot akan terbang pada latihan Red Flag September-Maret sebelum kemudian akan diputuskan apakah akan ditransfer ke unit lain atau dihentikan sebagai pesawat operasional.
Selusin dari jet F-15C milik Skadron ke-65 ini akan dipindahkan ke Air National Guard. Enam yang tetap beroperasi sampai Maret akan dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Boneyard dekat Tucson, Ariz., Setelah mereka menyelesaikan misi mereka Red Flag, yang biasanya diadakan tiga kali dalam setahun.
“Aku akan senang untuk menjaga pesawat saya di sini, tapi bukan aku yang memutuskan hal itu,” kata Wintill. “Saya suka F-15, tapi dia semakin tua.”
Selama Red Flag F-15 selalu memerankan peran musuh ketika latihan. Cat pesawat pun telah disesuaikan dan diberi lambang palu arit Rusia. Peran ini diambil sejak 2006.
Sementara Skadron Agresor 65 ini awalnya bernama Pursuit Squadron pada tahun 1940 dan dua tahun kemudian sebagai ke-65 Fighter Squadron. Dalam sejarahnya skadron ini ikut operasi di Afrika Utara, Sisilia dan Italia selama Perang Dunia II.
Selama 18 tahun, para penyerang menorehkan lebih dari 250.000 sorti di lebih dari 1.000 penyebaran pelatihan di instalasi AS di Amerika Serikat dan luar negeri. Kemudian, dihadapkan dengan pemotongan anggaran pertahanan pada tahun 1990, skuadron ke-64 telah dinonaktifkan dan direformasi sebagai divisi musuh untuk latihan Red Flag di Nellis saja.
Sumber: reviewjournal
Comments are closed.