Para pejabat senior Amerika Serikat dan Iran mengadakan pembicaraan nuklir di Jenewa Kamis 7 Agustus 2014. Departemen Luar Negeri AS menyebutkan kedua pihak berusaha untuk memecahkan kebuntuan atas program atom Teheran.
Departemen Luar Negeri dalam satu pernyataan menyebutkan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Bill Burns, memimpin delegasi AS, yang terdiri dari Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman dan Jake Sullivan, penasehat keamanan nasional untuk Wakil Presiden Joe Biden.
Amerika Serikat dan beberapa sekutunya mencurigai Iran menggunakan program nuklir sipilnya untuk mengembangkan senjata atom. Iran membantah hal ini, dan mengatakan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.
Enam negara besar dan Iran gagal memenuhi tenggat waktu 20 Juli untuk merundingkan perjanjian komprehensif di mana Iran akan mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan meredanya sanksi ekonomi yang telah melumpuhkan ekonomi.
Kelompok enam itu terdiri dari Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat yang dikenal sebagai P5 +1, telah setuju untuk memperpanjang batas waktu mencapai kesepakatan yang komprehensif sampai 24 November.
Departemen Luar Negeri menyediakan beberapa rincian pada pembicaraan Kamis di luar daftar para pejabat AS yang akan hadir. “Konsultasi bilateral ini akan berlangsung dalam konteks negosiasi nuklir P5 +1 yang dipimpin oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa Cathy Ashton,” kata pernyataan itu.
Dua dari tiga pejabat penting AS yang terlibat dalam pembicaraan akan segera penisun dari pemerintahan Obama tahun ini. Salah satunya Burns, yang memimpin perundingan rahasia antara Iran dan Amerika Serikat, yang membantu menghasilkan kesepakatan nuklir sementara November ini dengan dengan dengan Teheran, berencana untuk pensiun pada Oktober.
Satunya lagi Sullivan, yang juga mengambil bagian dalam perundingan rahasia, berencana untuk bergabung dengan sekolah hukum Universitas sebagai dosen, dan berfungsi sebagai seorang rekan senior Jackson Institute untuk Urusan GlobaL, kata universitas dalam jaringan sosialnya. Tidak jelas siapa yang akan memainkan peran dalam pembicaraan itu, setelah mereka meninggalkan pemerintahan.
Sumber: Reuters