Site icon

Jepang Akan Bangun Divisi Monitoring Puing Ruang Angkasa

NasaJepang merencanakan untuk mengembangkan divisi ruang militer pada 2019 untuk mencegah satelit dari bertabrakan dengan puing-puing berbahaya mengorbit bumi.
Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Kyodo News Selasa 5 Agustus 2014 bahwa Kementerian Pertahanan Jepang akan meluncurkan divisi baru dengan unit yang ditugaskan dalam Air Self-Defence Force (ASDF).Unit Operasi Observatorium akan menggunakan fasilitas radar dan teleskop yang terletak di Prefektur Okayama di wilayah Chugoku.
Negara ini berharap untuk memperkuat kerjasama bilateral dengan AS di ruang angkasa dengan berbagi informasi yang diperoleh melalui pembagian kekuatan ruang angkasa. Pemerintah AS dan Jepang telah sepakat pada bulan Mei 2014 untuk bekerja sama dalam menggunakan satelit dalam memantau puing-puing di angkasa luar serta misi pengawasan kelautan.
Menurut NASA, saat ini ada lebih dari 20.000 serpihan seukuran bola softball yang bergerak dengan kecepatan 17,500mph. Selain itu terdapat sekitar 500.000 puing seukuran kelereng dan jutaan potongan-potongan kecil.

Dalam laporan NASA September 2013 disebutkan: “Meningkatnya populasi puing-puing ruang meningkatkan potensi bahaya untuk semua kendaraan ruang angkasa, terutama untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, pesawat ulang-alik dan pesawat ruang angkasa serta satelit.”
Bahkan bintik-bintik cat kecil pun jika menabrak pesawat dengan kecepatan tersebut dapat merusak pesawat ruang angkasa. Bahkan sejumlah ruang jendela pesawat ulang alik Amerika diganti karena kerusakan yang disebabkan oleh bahan yang dianalisis dan terbukti bintik-bintik cat. ”
Sebuah satelit Perancis pada tahun 1996 juga ketika terkena puing-puing dari roket Perancis yang meledak satu dekade sebelumnya. Tabrakan antara satelit Rusia mati dengan satelit komersial US Iridium pada tahun 2009 juga mengakibatkan penambahan lebih dari 2.000 buah puing di ruang angkasa. Sampah antariksa meningkat lebih dari 3.000 buah pada tahun 2007 ketika China sukses melakukan ujicoba rudal penghancur satelit dengan menembak satelit cuaca yang sudah tidak berfungsi.

 

Sumber:

Exit mobile version