Dua kapal serang kelas KCR-40, KRI Clurit dan KRI Kujang telah menyelesaikan tes sistem rudal permukaan ke permukaan C-705. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh TNI-AL Armada Barat Komando (Koarmabar) pada tanggal 24 Juli, tes termasuk menembakkan rudal ke sasaran dilakukan di perairan dekat Pulau Lingga, sekitar 200 km sebelah selatan Singapura.
C-705 adalah rudal serbaguna yang pertama kali ditampilkan China pada Oktober 2008 dan mirip dengan C-602 (YJ-62) rudal anti-kapal, meskipun lebih kecil dan ringan. Proyektil memiliki jangkauan efektif maksimum 140 km dan, dipandu radar aktif 8 mm dan diyakini mampu membawa 130 kg HE semi-armor piercing (SAP).
Pernyataan Koarmabar mengklaim bahwa selama tes itu menilai probabilitas C-705 yang tenggelam kapal menjadi 95,7% untuk kapal dengan perpindahan hingga 1.500 ton. Setiap kapal kelas KCR-40 dapat membawa sampai empat C-705 rudal.
IHS Jane melaporkan pada bulan Februari 2013 KCR-40 kelas TNI-AL akan dilengkapi dengan batch awal C-705 rudal anti-kapal yang dibeli dari Cina, sebelum membuat transisi ke versi dibangun PT Pindad. PT Indonesia Aerospace juga dilaporkan berpartisipasi dalam produksi lokal dari C-705 di masa depan namun tidak ada rincian kemajuan perusahaan dalam hal ini belum tersedia.
Diyakini bahwa TNI-AL akan menerima antara enam sampai 12 rudal dari China pada akhir 2014 untuk melengkapi KRI Clurit (641) dan Kujang (642) yang ditugaskan pada April 2011 dan Februari 2012. Masing-masing dan bergabung dengan dua kapal lain di kelas yang sama pada tahun 2013 – KRI Beladau (643) dan KRI Alamang (644). Indonesia diharapkan dapat beroperasi hingga 24 KCR-40 serangan rudal produksi dalam negeri.
Sumber: janes
Comments are closed