Site icon

AS Bantu Israel US$225 Juta untuk Mempecepat Produksi Iron Dome

Iron Dome

Iron Dome Israel
Iron Dome Israel

Di saat negara-negara di seluruh dunia mengecam, Amerika justru membantu Israel. Bahkan di tengah pemotongan anggaran militer, Departemen Pertahanan negara ini justru meminta kepada Senat untuuk menyetujui bantuan kepada negara Yahudi sebesari 225 juta dolar untuk mempercepat produksi Iron Dome, sistem rudal Israel.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menulis dalam sebuah surat kepada Senat: “Dana ini akan di samping $176 juta yang diminta dalam presiden anggaran tahun 2015 untuk Iron Dome dan juga di samping TA yang diusulkan 2015 meningkat Kongres dari $175m untuk mengimbangi biaya produksi memulai Iron Dome di Amerika Serikat.
Bantuan ini diberikan mengingat Iron Dome dinilai telah telah menyelamatkan ribuan nyawa warga Israel dari gempuran misil Palestina dan Hamas. “Atas nama pemerintah, saya meminta dukungan Anda dalam memenuhi kebutuhan kritis pertahanan rudal Israel dalam terang konflik yang sedang berlangsung di Gaza,” tambah Hagel dalam suratnya yang dikutip sejumlah media Kamis 24 Juli 2014.
Dana tambahan akan digunakan untuk menjaga stok yang memadai untuk sistem rudal, yang diklaim telah mencegat hampir seperlima roket yang diluncurkan oleh militan Hamas dalam beberapa hari terakhir. “Sejak awal Operasi Protective Edg, Iron Dome telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya Israel.”
Berdasarkan perjanjian Iron Dome ditandatangani antara Badan Pertahanan Rudal AS dan Departemen Pertahanan Israel pada bulan Maret, Israel perlu dana untuk menghasilkan Zat Besi komponen Dome di Amerika Serikat.
Namun, Israel menilai bahwa hal itu akan memakan waktu 2-3 tahun untuk mencapai kapasitas produksi penuh di Amerika Serikat, yang tidak akan mengatasi kekurangan Israel saat ini. “Saya sarankan bahwa 225 juta dolar disebutkan di atas dibebaskan dari syarat dan kondisi dari Perjanjian Pengadaan AS-Israel Iron Dome,” tulis Hagel.
Usulan untuk peningkatan dana datang pada saat pertempuran sengit berlanjut antara Israel dan Hamas di Gaza.
Gejolak di Gaza memang terus terjadi. Sedikitnya 600 orang meninggal dalam konflik senjata yang berlangsung beberapa hari. Kebanyakan korban adalah warga Palestina. Tetapi kenapa justru Amerika membantu Israel?

Sumber: airforce-technology

Exit mobile version